Klojen (malangkota.go.id) – Guru itu pahalanya besar namun risikonya juga besar. Maka dari itu dibutuhkan kedisiplinan. Mengajar itu memediasi, memotivasi, memfasilitasi dan memoderninasi serta bukan sekedar mencekoki anak dengan keilmuan semata, sehingga nantinya akan melahirkan generasi yang cerdas dan berkarakter.
Hal itu yang ditekankan Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji dalam acara Merawat Sekolah Sebagai Kebun Kebangsaan di Hotel 101 Kota Malang, Rabu (20/7/2023). Gelaran yang diinisiasi Bakesbangpol Kota Malang ini mengusung tema Penguatan Karakter dan Wawasan Kebangsaan Bagi Kepala Sekolah Dasar di Lingkungan Pemkot Malang Dalam Rangka Pendidikan Wawasan Kebangsaan tahun 2023.
Lebih lanjut orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu menyampaikan bahwa seorang tenaga pengajar atau guru harus benar-benar bisa digugu dan ditiru. Artinya, guru harus bisa menjadi contoh yang baik dimanapun mereka berada. “Konkretnya tidak hanya di sekolah, tapi juga ketika di tengah-tengah masyarakat,” tegas Sutiaji.
Pria berkacamata itu memberi contoh, sebagai masyarakat yang terdiri dari berbagai suku dan agama, kita juga harus menghormati adat istiadat yang ada di masyarakat. “Toleransi antarumat beragama dalam hal ini harus terus dikuatkan. Karena apa yang benar dan baik bagi kita, belum tentu untuk orang lain,” jelas Sutiaji.
Begitu juga kaitannya menuju Indonesia Emas 2045, dia menekankan agar semua itu harus dirintis dan dipersiapkan mulai saat ini. Seperti halnya bagaimana menyiapkan generasi masa depan yang bermoral, berkarakter dan berdaya saing.
Menyikapi adanya kebhinekaan dan pesatnya kemajuan teknologi informasi, Wali kota Sutiaji menyebutkan hal itu juga harus menjadi perhatian bersama dan dibutuhkan pondasi yang kuat. “Dalam hal ini khususnya guru harus dapat membendung dampak negatif, seperti halnya beredarnya berita bohong. Rasa nasionalisme dan patriotisme pun harus ditanamkan dan dikuatkan,” imbuhnya.
“Siswa juga harus diajarkan bagaimana menghormati orang tua, guru hingga orang yang lebih tua. Dalam hal ini, guru harus ada komunikasi dua arah dengan para wali murid, sehingga sekolah sebagai kebun kebangsaan. Sesuai judul acara ini nantinya dapat terealisasi dengan baik,” pungkas Sutiaji. (say/yon)