Klojen (malangkota.go.id) – Seorang akuntan adalah orang yang intelek. Orang yang berpengetahuan tinggi ini biasanya selalu resah, tidak mudah puas dengan apa yang dicapai dan selalu berinovasi. Dan dia akan selalu meningkatkan literasi keilmuannya.
Hal itulah yang disampaikan Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji saat memberikan sambutan pada gala dinner dalam rangka kegiatan konferensi internasional, Konferensi Regional Akuntan (KRA) X Tahun 2023 di halaman Rumah Jabatan Wali Kota Malang, Jalan Ijen No. 2 Kota Malang, Rabu malam (26/7/2023).
Giat Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) ini diikuti akuntan dari berbagai daerah di penjuru Tanah Air dan bahkan dari luar negeri, seperti Malaysia, Filipina dan Australia. Dalam kesempatan ini, orang nomor satu di Pemkot Malang itu menyampaikan jika orang yang mampu bertahan dalam menghadapi berbagai tantangan adalah orang yang adaptif.
Dalam konteks ini, Wali Kota Sutiaji menyebutkan bahwa ke depan tantangan zaman semakin tinggi, termasuk salah satunya dengan kehadiran kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Saat menggunakan AI, maka nantinya tenaga manusia akan dikurangi. “Di sinilah pertaruhan dan pertarungan sumber daya manusia,” ungkapnya.
Pria berkacamata itu juga mengatakan bahwa ilmu itu sifatnya dinamis. Dengan belajar dan terus belajar, maka dampak dari kehadiran AI tidak akan terasa secara signifikan. “AI juga menjadi tantangan besar bagi para akuntan, sehingga inovasi dan kolaborasi akan menjadi jawaban,” jelasnya.
Terkait hal tersebut, karena konferensi ini diikuti oleh perwakilan perguruan tinggi, Wali Kota Sutiaji meminta agar laboratorium perguruan tinggi dapat diperuntukkan serta dapat melibatkan masyarakat. Dengan demikian, apa yang menjadi kebutuhan masyarakat akan terpenuhi dengan baik.
“Konkretnya, tugas perguruan tinggi memberi edukasi, literasi dan advokasi kepada semua pihak, terutama masyarakat. Hal ini sekaligus mengantisipasi kehadiran AI agar masyarakat dapat berperan aktif dalam berbagai aspek kehidupan,” pungkasnya. (say/yon)
