Berita Seni Budaya dan Pariwisata

Nyanyian Kampung Biru Arema Meriahkan Festival Kali Brantas 2023

Klojen (malangkota.go.id) – Setelah melakukan berbagai rangkaian kegiatan dari hari Jumat kemarin, Festival Kali Brantas #2 2023 kembali berlanjut di Kampung Biru Arema, Rabu (26/7/2023). Kegiatan yang dilakukan pada hari keempat penyelenggaraan festival ini diisi dengan nyanyian dari Arema Licek yang merupakan perwakilan warga Kampung Biru Arema dengan iringan musik angklung dari siswa-siswa SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang.

Ketua Forkom Pokdarwis ota Malang, Isa Wahyudi menyampaikan Festival Kali Brantas #2 adalah salah satu cara dalam melestarikan sungai terutama Kali Brantas 

Ketua Forum Komunikasi Kelompok Sadar Wisata (Forkom Pokdarwis) Kota Malang, Isa Wahyudi mengatakan, perayaan Festival Kali Brantas #2 di Kampung Biru Arema kali ini mengambil tema ‘Nyanyian Brantas Kaliku, Arema Kampungku’, dan diisi dengan kegiatan bernyanyi bersama dengan para warga Kampung Biru Arema. Menurutnya, kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk bersukacita, dan bersenandung tentang Kali Brantas yang menjadi kampanye dalam festival yang juga diadakan sebagai perayaan Hari Sungai Nasional ini.

“Mudah-mudahan ini semua jadi kampanye tentang lingkungan, tentang cinta alam, tentang kebersihan sungai, tentang menyatunya manusia dan alam, juga tentang hari sungai,” jelasnya.

Menurutnya, kampanye ini merupakan salah satu cara dalam melestarikan sungai terutama Kali Brantas yang melintasi 14 kota/kabupaten di Jawa Timur. Pria yang akrab disapa Ki Demang ini berharap Kota Malang mampu menjadi pelopor serta episentrum sebagai titik dimulainya perayaan-perayaan serta kampanye-kampanye mengenai Kali Brantas.

Saat ini, selain Kota Malang, perayaan Kali Brantas juga dirayakan di Kota Kediri. Dengan semakin banyaknya pihak yang ikut merayakan Festival Kali Brantas diharapkan juga nantinya menjadi trigger serta penggerak bagi para pelestari lingkungan.

“Karena kita ikut terlibat kampanye Kali Brantas itu, nanti kita dapat menjaga sungai. Dan dengan berbagai kegiatan yang sudah kita lakukan, itu menjadi simbol menyatunya ruh kita dengan alam, dan sebagai cara kita memanjatkan doa kepada Tuhan agar semua kegiatan-kegiatan ini mendapatkan restu, berkah, manfaat yang bisa kita lakukan bersama,” pungkasnya. (iu/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content