A. Highlight Berita Seni Budaya dan Pariwisata

Malang Flower Carnival 2023 ‘The Magnificent of Arok Dedes’

Klojen (malangkota.go.id) – Malang Flower Carnival (MFC) 2023 kembali digelar di Kota Malang, Minggu (30/7/2023). Sebagai salah satu karnaval kostum dengan tema bunga terbesar di Indonesia, MFC telah digelar sejak tahun 2010 dengan mengusung berbagai tema yang berkaitan dengan nilai sejarah dan budaya lokal. ‘The Magnificent of Arok Dedes’ menjadi tema di tahun 2023 yang terinspirasi dari kisah legenda yang telah membumi bagi masyarakat Malang dan Jawa Timur.

Wali Kota Malang, Sutiaji (kedua kiri) bersama founder Malang Flower Carnival, Agus Sunandar (ketiga kiri) melakukan seremoni menabuh snare drum membuka Malang Flower Carnival (MFC) 2023

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga S. Uno secara virtual menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya event yang beberapa kali masuk dalam Calendar of Event (CoE) Kemenparekraf ini. Menurutnya, Kota Malang dengan komunitas kreatif yang berkembang pesat menjadikan kota ini kaya akan event-event unik seperti MFC.

“Ini sekaligus menguatkan branding Kota Bunga, kota yang sejuk dan indah untuk dikunjungi. Semoga dengan pelaksanaan MFC ini dapat menjadi pendorong tumbuhnya industri parekraf serta mampu memperkuat posisi Kota Malang sebagai Kota Kreatif Indonesia,” ujar Sandiaga.

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji dalam sambutannya menuturkan bahwa MFC dinilai cukup berhasil menarik penonton. Animo masyarakat sangat tinggi, dan bahkan membludak. Disampaikannya, tahun ini MFC dilaksanakan di Kayutangan adalah untuk mengoptimalkan branding kawasan Kayutangan sebagai destinasi wisata unggulan. “Bisa jadi tahun-tahun mendatang tidak di sini, tapi kita ingin mengangkat beberapa destinasi yang sekiranya dapat membawa efek domino terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Malang,” ungkapnya.

“Agenda ini sudah digelar untuk ke-13 kalinya, artinya itu tidak main-main. Insyaallah ke depan, saya sudah pesan untuk tahun 2024 dapat secara kolaboratif dilaksanakan oleh beberapa dinas, nanti akan kita kemas dengan jauh lebih baik,” sambung Sutiaji.

Sementara itu, menurut penuturan Founder MFC, Agus Sunandar, pagelaran MFC kali ini juga dihadiri komunitas karnaval seluruh Indonesia. Terdata ada lebih dari 93 peserta dari berbagai wilayah nusantara. Ditambahkannya, kategori lomba juga dibagi menjadi dua, kategori A yakni kostum karnaval umur 12 sampai 30 tahun, kemudian kategori B yakni kostum karakter umut 12-30 tahun. Sebagai bentuk apresiasi, panitia akan memberikan hadiah uang tunai senilai Rp40.000.000,00 serta trofi dan sertifikat bagi para penampil terbaik untuk kostum karnaval dan kostum karakter.

Di setiap gelarannya, MFC selalu menyedot animo masyarakat lokal dan wisatawan nasional maupun internasional. Tahun ini, penyelenggaraan MFC ditempatkan di kawasan Kajoetangan Heritage untuk makin menguatkan eksistensi kawasan ini sebagai pusat keramaian sejak masa lampau.

“Ini adalah ide Pak Wali untuk memindahkan karnaval ke Kajoetangan Heritage. Luar biasa sekali, saya merasakan atmosfer yang berbeda. Semoga acara ini bisa berdampak secara ekonomi, tentunya untuk industri kreatif dan pariwisata Kota Malang, serta menguatkan Kota Malang sebagai Kota Kreatif Dunia,” ujar pria yang akrab disapa Sam Suga ini. (ari/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content