Sukun (malangkota.go.id) – Dalam Berita Resmi Statistik (BRS) yang diikuti secara daring, Senin (1/8/2023), Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat adanya kenaikan angka inflasi sebesar 0,19 persen. Koodinator Statistik Distribusi BPS Kota Malang, Dwi Handayani menyebutkan beberapa peristiwa yang mempengaruhi angka inflasi bulan Juli 2023.
Mulai dari fenomena cuaca hingga kebijakan pemerintah. Peristiwa itu diantaranya adalah curah hujan yang terbilang cukup rendah pada Dasarian-I dan II bulan Juli 2023, kemudian, dimulainya tahun ajaran baru untuk anak-anak sekolah, serta kebijakan Pemerintah terkait dengan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) untuk jenis Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex per 1 Juli 2023, dan juga dipengaruhi oleh adanya kebijakan dari Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,75% sejak 19 Januari 2023.
Dwi menyebutkan inflasi month to month dari bulan Juli 2023 terhadap Juni 2023 Kota Malang mencapai 0,19%, di atas catatan untuk Jawa Timur, di mana angka inflasi mencapai 0,15% namun terhitung lebih rendah dari angka inflasi month to month nasional adalah sebesar 0,21%.
Kota Malang tercatat menjadi kota dengan angka inflasi tertinggi di antara delapan kota/kabupaten di Jawa Timur untuk bulan Juli 2023. Sementara itu inflasi terendah di Kabupaten Banyuwangi dengan angka inflasi mencapai 0,04 persen, dan Kabupaten Sumenep mengalami deflasi sebesar -0,08 persen.
“Kelompok yang memberi angka inflasi tertinggi pada bulan Juli ini adalah kelompok Pendidikan sebesar 0,72%, yang menyebabkan adalah kenaikan tarif uang sekolah dasar, uang sekolah menengah atas, sekolah menengah pertama dan biaya bimbingan belajar,” jelasnya.
Di urutan kedua yang memberikan andil pada kenaikan angka inflasi sebesar 0,48% adalah dari kelompok transportasi yaitu tarif angkatan udara dan tarif kendaraan roda dua online untuk bulan Juli, serta kenaikan harga bahan bakar bensin dan solar. Sementara itu daging ayam ras masih memberikan andil atas terjadinya inflasi. Berdasarkan data BPS, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi kelompok dengan angka inflasi tertinggi ketiga pada catatan bulan Juli kemarin dengan angka inflasi mencapai 0,24%.
“Komponen bahan makanan pada bulan Juli ini mengalami perlambatan jika dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,5%. Peningkatan ini didorong oleh kenaikan harga daging ayam ras, bawang putih, buah naga, dan telur ayam,” terangnya lagi.
Sementara untuk angka inflasi year to year Kota Malang untuk bulan Juli 2023 terhadap bulan Juli 2022 adalah sebesar 3,07%. Angka ini tercatat lebih rendah dari angka inflasi Jawa Timur sebesar 4,11% dan juga angka inflasi nasional sebesar 3,08%. Sedangkan untuk angka inflasi year to date dimana harga barang dibandingkan antara bulan Juli 2023 terhadap Desember 2022, angka inflasi Kota Malang naik sebesar 1,41%. Angka ini juga tercatat masih lebih rendah dibanding capaian Jawa Timur dan nasional yang mencapai 1,60% dan 1,45%. (iu/yon)