Disabilitas

Haru, Saat Difabel Jadi Petugas Upacara Kemerdekaan di Tunggulwulung

Lowokwaru (malangkota.go.id) – Semangat para penyandang disabilitas di Kelurahan Tunggulwulung Kecamatan Lowokwaru Kota Malang saat mengikuti Upacara Peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI di Lapangan Mojolangu, Kamis (17/8/2023) patut diapresiasi.

Pengibaran Bendera upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI di Tunggulwulung

Dalam upacara ini para difabel tak hanya mengikuti upacara, akan tetapi juga menjadi petugas upacara. Bangga dan haru, meskipun dengan keterbatasan yang dimiliki, semangatnya tampak saat mereka bertugas menjadi pengibar bendera Merah Putih, pembaca teks Proklamasi dan UUD 1945.

Usai melaksanakan upacara, Lurah Tunggulwulung Mukhamad Khoiri mengatakan bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama dalam merayakan Kemerdekaan. Begitu juga dengan upacara kal ini yang merupakan wujud kebinekaan bangsa ini. “Para difabel ini juga mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi, sehingga patut untuk difasilitasi,” ungkapnya.

Kedatangan para difabel yang mengikuti upacara di wilayah Tunggulwulung ini dikatakan Khoiri menjadi penyemangat bagi penyandang disabilitas yang ada di Tunggulwulung dan sekitarnya. “Jadi tidak ada perbedaan dengan warga pada umumnya dalam hal apapun. Saya akan terus membantu dan mendorong terus mereka dalam berkarya untuk bangsa ini,” imbuhnya.

Dari upacara seperti ini, Khoiri berharap akan semakin menguatkan nasionalisme dan patriotisme, khususnya di kalangan kaum muda. Di sisi lain, gelaran ini bisa menjadi contoh dan motivasi bagi semua pihak, bahwa keterbatasan fisik bukanlah suatu penghalang untuk berkontribusi bagi bangsa ini.

Sementara itu, Susanti Oktavia yang bertugas sebagai pengibar bendera mengaku bangga karena dapat mengibarkan bendera Merah putih dengan lancar di langit biru. Penyandang tuna daksa ini pun merasa terharu karena baru pertama dan dipercaya menjadi petugas pengibar bendera.

“Menjadi pengibar bendera difabel pertama kali tentunya senang banget, kayak mimpi. Oh begini ya rasanya jadi pengibar bendera. Bangga bisa mengibarkan bendera Merah Putih walaupun saya cuma duduk di kursi roda,” cerita perempuan berhijab itu.

Pada momen ini, Susanti juga menyampaikan harapannya agar ke depan pemerintah lebih ramah dan peduli lagi bagi penyandang disabilitas. “Beri kesempatan seluas-luasnya kepada kami untuk berkarya, misalnya dalam dunia kerja dan tidak memandang sebelah mata terhadap kami,” pungkasnya. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content