Klojen (malangkota.go.id) – Tingginya volume kendaraan yang melintas di kawasan Buk Gluduk dan sekitarnya mendorong Pemerintah Kota Malang menerapkan rekayasa lalu lintas di area ini. Uji coba rekayasa lalu lintas pun dimulai pagi ini, Jumat (25/8/2023).
Salah satu yang menjadi permasalahan sebuah kota adalah kemacetan. Beberapa solusi yang dapat diambil adalah dengan pembenahan infrastruktur seperti pelebaran jalan. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan manajemen rekayasa lalu lintas.
“Kalau menunggu infrastruktur tentu butuh waktu yang lebih panjang dan juga cost-nya tinggi. Maka sambil menunggu kesiapan infrastruktur, yang bisa dilakukan untuk mengurangi volume dan pengaturan lalu lintas adalah melalui manajemen rekayasa,” terang Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji saat meninjau pelaksanaan uji coba.
Wali Kota Malang menegaskan bahwa untuk mengetahui keefektifan skema rekayasa lalu lintas ini tentu membutuhkan waktu dan juga kajian lebih lanjut, sehingga akan terus dilaksanakan evaluasi. “Ini masih dicoba, kita akan lihat efektivitasnya. Untuk melihat efektif atau tidaknya tidak bisa satu dua hari, tapi satu, dua bahkan tiga minggu baru bisa kelihatan. Maka melalaui Forum Lalu Lintas, teman-teman akademisi akan dianalisis beban jalan ini sebelum dan sesudahnya. Jadi melihat efektivitas rekayasa lalu lintas ini harus berbasis data yang didapatkan dari hasil penelitian,” bebernya.
Dalam rekayasa lalu lintas ini, skema baru yang diterapkan adalah kendaraan dari arah selatan yakni Jalan Gatot Soebroto menuju utara, kini dilarang berbelok kanan melintasi Jalan Untung Suropati. Sementara itu kendaraan yang berasal dari Jalan Untung Suropati dilarang berbelok kanan menuju utara Jalan Panglima Sudirman. Untuk kendaraan dari selatan yang akan menuju Sawojajar, kini bisa berbelok kanan di perempatan Rampal.
Senada, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang Drs. Widjaja Saleh Putra menyampaikan bahwa rekayasa lalu lintas ini akan terus dipantau keefektifannya. “Ini dalam rangka untuk mengurangi tingkat kepadatan arus lalu lintas. Kita coba, nanti kalau ada yang dikurangi atau ditambah kita lakukan,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Jaya itu menambahkan bahwa pelaksanaan uji coba ini sudah digodok melalui rapat bersama Forum Lalu Lintas sebelumnya. Bahkan jaya menyebutkan rencana rekayasa lalu lintas ini sudah didiskusikan juga dengan tenaga ahli sejak tahun lalu.
Uji coba rekayasa lalin ini rencananya akan dilakukan selama beberapa minggu ke depan. “Bisa jadi seminggu, dua minggu. Seperti manajemen rekayasa yang kita lakukan di Kayutangan yang saat ini sudah permanen dan ditetapkan dalam SK Wali Kota Malang. Kemudian yang di sini baru kita uji coba hari ini, tentu kami masih membutuhkan masukan-masukan dari masyarakat,” ujarnya saat ditemui usai peninjauan.
Dalam pelaksanaan uji coba ini, beberapa rambu sebagai penunjuk juga telah dipasang sebagai alat bantu agar rekayasa lalu lintas ini dapat berjalan lancar. Jajaran TNI, Polri, serta dari Kecamatan Blimbing juga dilibatkan sehingga terwujud sinergi antar perangkat dalam penerapan skema lalu lintas baru ini. (ari/yon)