Klojen (malangkota.go.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berkolaborasi dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Malang, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang, dan akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang meluncurkan Pilot Program Family Corner Berbasis Masjid di Masjid Jami’ Kota Malang, Senin (28/9/2023).
Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji yang hadir dalam peluncuran program tersebut mengatakan program ini merupakan inovasi yang dilakukan untuk mewujudkan kekuatan dan ketahanan bagi keluarga di Kota Malang. Selain itu, program ini merupakan salah satu cara dalam membantu kota sesuai dengan slogan Kota Malang yaitu Malang Kota Bermartabat.
“Ini kan membantu kota, karena warganya ya warga Kota Malang. Negara ini bisa ada kan karena ada beberapa komponen, termasuk keluarga sebagai komponen terkecil. Jika keluarga ini bagus, maka akan menghasilkan masyarakat yang bagus, yang mengerti akan tugas dan tanggung jawab, hak dan kewajiban yang balance,” ujarnya.
Sutiaji menambahkan, dalam mewujudkan keluarga yang sakinah, mawadah, dan warahmah, ada banyak komponen yang terkait di dalamnya. Di family corner ini akan ada banyak komponen yang membantu mengarahkan keluarga menjadi keluarga sakinah, mawadah, dan warahmah. Selain itu disebutkannya bahwa Pemkot Malang memiliki otoritas untuk mengajak berbagai pihak untuk berkolaborasi dalam mewujudkan berjalannya program ini.
“Tugas kami adalah bagaimana menghimpun kekuatan dan mengolaborasikan, karena kami punya otoritas untuk mengajak perguruan tinggi dan komunitas lain. Dan memungkinkan untuk adanya bantuan pembiayaan dari perbankan yang sekiranya bisa menguatkan piranti yang ada di family corner tersebut,” ujarnya lagi.
Sementara itu inisiator program Family Corner berbasis masjid ini, Prof. Dr. Hj. Mufidah Cholil, M.Ag, menyebutkan kehadiran Family Corner ini diharapkan akan mampu memberikan pendampingan pada keluarga-keluarga di Kota Malang. Pendampingan itu sendiri bisa diberikan mulai dari kepada masyarakat yang ingin menikah, yang dalam perkawinan, akan bercerai atau pascabercerai, keluarga dengan masalah ekonomi dan masalah keluarga lainnya. “Nantinya kita akan menyelesaikan ini secara pelan-pelan melalui peran masjid dalam pengembangan masyarajat untuk menuju Malang Kota Bermartabat,” ungkapnya.
Mufida mengatakan, terdapat kriteria yang harus dimiliki masjid sehingga bisa dikurasi untuk memiliki program Family Corner, mulai dari komitmen dari Takmir Masjid, sumber daya manusia (SDM) di sekitar masjid, pendanaan, serta gerakan masyarakat yang sudah baik.
Berdasarkan kriteria tersebut, saat ini Kota Malang memiliki sepuluh masjid yang menjadi pilot project program Family Corner tersebut. Mufida berharap, ke depannya program ini bisa terus berkembang sehingga nantinya diharapkan separuh masjid di Kota Malang sudah memiliki Family Corner agar dapat membantu mewujudkan keluarga yang tangguh dan kuat di Kota Malang.
“Tahun ini ada sepuluh masjid, insyaallah nanti kita rencanakan di tahun mendatang kita bisa menambah 15-20 masjid sehingga lima tahun ke depan diharapkan separuh dari jumlah masjid di Malang sudah memiliki Family Corner,” tambah Mufida.
Sepuluh masjid yang telah memiliki Family Corner di antaranya Masjid Darul Istiqomah Polowijen, Masjid Roisiyah Jodipan, Masjid Nasruddin Kedungkandang, Masjid Al Halal Bumiayu, Masjid Al Ikhsan Bandungrejosari, Masjid Darussalam Tanjungrejo, Masjid Al Ikhlas Jl. Raya Langsep, Klojen, Masjid Nurul Jihad Lowokwaru, Masjid Al Ghozali Lowokwaru, Masjid Ainul Yaqin Unisma. (iu/yon)