Klojen (malangkota.go.id) – Sebagai Bank Sentral Republik Indonesia, Bank Indonesia memiliki tugas menjaga kebijakan moneter, sistem pembayaran, dan stabilitas sistem keuangan yang bertujuan untuk mencapai stabilitas nilai rupiah, memelihara stabilitas sistem pembayaran, dan turut menjaga stabilitas sistem keuangan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Hal itu disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, Samsun Hadi dalam acara High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang di Hotel Atria Kota Malang, Rabu (11/10/2023).
Dari sisi non-moneter, disampaikannya bahwa Bank Indonesia juga mempunyai tanggung jawab dalam upaya turut menjaga stabilitas harga, khususnya bahan pangan. “Dalam konteks ini, kita memberi bantuan ke para petani binaan berupa bibit, sarana prasarana, pupuk, pelatihan, optimalisasi program urban farming dan pembentukan green house,” urai Samsun.
Begitu juga terkait dampak kemarau panjang yang saat ini terjadi, sebagai bagian dari TPID, Bank Indonesia terus bersinergi dan memberikan sejumlah masukan kepada pemerintah setempat. “Dari hasil kajian dan kinerja kami, kami langsung sampaikan agar suplai pangan terjaga,” sambung Samsun.
Dia menyontohkan, misalnya langkah mitigasi bagi para petani agar menanam lebih awal atau menanam lebih cepat, sehingga kekosongan lahan tidak terjadi karena di beberapa daerah irigasinya permanen dan ada juga yang terbatas. “Pada intinya, kita turut berkontribusi dalam pengendalian inflasi ini sesuai fungsi kami,” ungkap Samsun.
Ditambahkannya, selain sejumlah harga komoditas di dalam negeri, faktor luar negeri selama ini juga menjadi pemicu inflasi. Seperti halnya perdagangan dan harga barang di Cina serta perang antara Israel dan Palestina yang saat ini masih terjadi. (say/yon)