Klojen (malangkota.go.id) – Berbagai upaya terus dilakukan untuk membuat usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) makin berdaya. Salah satunya dengan menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) dengan mengangkat tema Smart Entrepreneur Sebagai Strategi Pengembangan UMKM Menuju Indonesia Emas, Kamis (9/11/2023).
Kegiatan yang diinisiasi oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang ini menghadirkan berbagai komunitas UMKM, para akademisi, dan perbankan. Kepala Bappeda Kota Malag, Dwi Rahayu, SH, M.Hum mengungkapkan bahwa pertemuan ini menjadi sebuah upaya Pemkot Malang untuk menggali informasi dan masukan dari UMKM untuk rencana pembangunan Kota Malang ke depan.
“Jadi memang melalui rakortek ini menjadi wadah bagi kami untuk menggali berbagai masukan dari pelaku UMKM untuk menyusun dokumen RPJPD Kota Malang Tahun 2025-2045, sekaligus menyiapkan diri untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Di samping itu sebagai bahan kebijakan tentang pengembangan ekonomi termasuk UMKM di Kota Malang,” terang Dwi dalam rakortek yang diselenggarakan di Hotel Swiss-Bellin Malang tersebut.
Dwi menyebut bahwa perlu upaya dan partisipasi bersama dari seluruh stakeholders dalam menyelesaikan dan mencari solusi alternatif untuk pengembangan ekonomi. “Kami sebagai fasilitator, ada akademisi yang bisa menjadi sumber informasi secara keilmuan, komunitas sebagai pelaku usaha dan mitra. Dibutuhkan juga dorongan dari lembaga keuangan dan media massa. Semua stakeholder harus bersinergi dan berkolaborasi secara instensif, sehingga strategi mewujudkan smart entrepreneur yang tangguh dapat terlaksana,” tukasnya.
Lebih lanjut Dwi mengatakan bahwa Kota Malang saat ini sudah memiliki 19.870 UMKM binaan dengan berbagai jenis produk dan tersebar di seluruh wilayah kecamatan. “Berbagai pendampingan UMKM telah dilakukan, seperti terkait digital marketing, pengelolaan keuangan usaha, pembuatan branding dan packing, fasilitasi legalitas dan promosi pemasaran melalui business matching hingga fasilitasi pameran baik di dalam kota maupun luar daerah,” bebernya.
Bappeda pun mencatat berbagai fasilitasi yang diberikan Pemkot Malang bagi UMKM dalam tiga tahun terakhir, antara lain pendaftaran terhadap 1.013 merek dan 151 sertifikat halal. Selain itu juga telah memberikan layanan konsultasi klinik usaha mikro kepada 6.495 UMKM. Tak hanya itu, Pemkot Malang juga memberikan fasilitas uji nutrisi dan fasilitas lainnya.
“Fasilitas pendampingan dan kemudahan serta pemberdayaan UMKM dari Pemkot Malang ini bertujuan mempersiapkan UMKM agar naik kelas serta menjadikan UMKM sebagai bagian penting peningkatan perekonomian dan pertumbuhan ekonomi Kota Malang. Untuk mewujudkan visi Indonesia Emas tahun 2045, peran UMKM sangat penting sebagai engine of growth perekonomian Indonesia,” ujarnya.
Pada kesempatan ini dihadirkan dua narasumber yakni Muhamad Rizky Ramdan dan Irfan Fatoni untuk memberikan pembekalan dan wawasan untuk menjadi smart entrepreneur. Berbagai masukan dan pertanyaan juga disampaikan peserta dan bahan diskusi menarik bagi kemajuan UMKM dan pertumbuhan ekonomi Kota Malang. (ari/yon)