Sukun (malangkota.go.id) – Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM turun langsung meninjau pelaksanaan kerja bakti dalam rangka Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sebagai upaya pencegahan dan pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) di RT 4 RW 12 Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun Kota Malang, Jumat (5/4/2024).
Pj. Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengungkapkan kasus DBD di Kota Malang saat ini terus meningkat dan sudah ada kejadian yang mengakibatkan warga meninggal di RT 4 RW 12. Untuk itulah orang nomor satu di jajaran Pemerintah Kota Malang ini mengajak masyarakat untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). “Jangsan sampai ada genangan air yang bisa menjadi tempat nyamuk berkembang biak,” pesan Wahyu.
Dalam kunjungan lapangan di RT 4/RW 12 Kelurahan Sukun ini banyak tempat tempat yang terindikasi menjadi sarang nyamuk. Kondisi RT 4 ini yang berada di sempadan sungai dengan kondisi permukiman yang padat sangat memungkinkan menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk.
Ketika kerjabakti PSN yang digagas Dinas Kesehatan Kota Malang ini, ditemukan salah satu lokasi sumur yang dicurigai menjadi tempat bersarangnya nyamuk. Melihat hal ini, dituturkannya bahwa dibutuhkan sekali kesadaran warga untuk bisa mencegah terjadinya perkembang biakan nyamuk DBD. “Untuk itu saya meminta langsung beberapa hal terkait PSN yang paling efektif untuk bisa menekan terjadinya DBD,” tegas Wahyu.
Dari peninjauan di lapangan, banyak sekali potensi timbulan sarang nyamuk yang ada di sekitar lokasi kerja bakti. “Saya sudah meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan, Camat, Pak Lurah agar secara rutin melakukan kerja bakti PSN,” terang Wahyu.
Disebutkannya, banyak hal yang bisa diketahui dengan melakukan kerja bakti. Edukasi kepada masyarakat harus terus dilakukan agar lebih peduli terhadap lingkungannya. “Jadi kita sudah melihat langsung dan harapannya warga lebih menggiatkan kerja bakti PSN untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat,” pesan Wahyu.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr. Husnul Muarif menyampaikan untuk masyarakat yang terindikasi gigitan nyamuk DBD harus langsung diperiksa untuk penanganan lebih lanjut. Tanda awal serangan DBD adalah apabila dua hari mengalami gejala panas yang naik turun. “Untuk menghilangkan perindukan dan berkembangnya nyamuk saat ini masih belum maksimal. Untuk itu kami terus melakukan edukasi,” kata Husnul.
Untuk memberantas DB tidak bisa hanya dilakukan penyemprotan saja, karena penyemprotan hanya membunuh nyamuk dewasa. Padahal yang cikal bakal dari nyamuk DB itulah yang lebih banyak, yaitu jentik nyamuk. “Seperti tadi di sumur dalam kerja bakti, nyamuknya terbang semua dan jentiknya banyak. Itu tidak boleh terjadi lagi. Itu sumber terbesarnya tadi di situ,” terang Husnul. (cah/yon)