Klojen (malangkota.go.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) kembali menggelar Sekolah Kartini yang pembukaannya dilaksanakan di Hotel Aliante, Senin (22/4/2024).
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Dra. Ani Rahmawiyati, M.Si mengungkapkan pelaksanaan Sekolah Kartini adalah sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap pemberdayaan kaum perempuan Kota Malang. “Ini merupakan tahun keempat kami menggelar Sekolah Kartini yang akan diselenggarakan selama sepuluh hari ke depan. Kami ingin memberikan pengalaman dan pengetahuan bagi para perempuan untuk dapat lebih berdaya, dapat hidup berorganisasi, berani berpendapat,” terangnya.
Ani menyebutkan peserta kegiatan berjumlah 98 orang yang merupakan usulan Musrenbang dan pokok pikiran (pokir) DPRD yang berasal dari berbagai kelurahan di Kota Malang. Berbagai materi juga akan disampaikan bagi peserta dalam kegiatan yang akan digelar mulai 22 April hingga 6 Mei 2024 mendatang ini.
“Untuk beberapa materi nanti akan dikelompokkan dalam dua kelas yakni kelas A untuk para perempuan belum menikah atau yang berusia 17-24 tahun, sedangkan kelas B diperuntukkan bagi mereka yang telah menikah atau ibu rumah tangga (IRT). Jadi materinya memang disesuaikan dengan kelompok pesertanya,” tutur Ani.
“Harapannya Sekolah Kartini ini bisa menjadi pengalaman yang bermanfaat bagi ibu-ibu sekalian. Karena kegiatan ini hanya diselenggarakan setahun sekali, pesertanya pun terbatas. Diharapkan ibu-ibu dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Silakan bertanya dan menggali pengetahuan dari para narasumber nantinya,” tutup Ani.
Sementara itu Anggota DPRD Kota Malang Drs. Agoes Marhaenta, MH mengapresiasi gelaran Sekolah Kartini ini. Menurutnya, dengan adanya Sekolah Kartini, perempuan di Kota Malang diharapkan mampu memiliki semangat tinggi seperti R. A. Kartini. “Saya kira perempuan sekarang semestinya terinspirasi dengan apa yang dilakukan Kartini. Semangat Kartini yang patut diteladani oleh para perempuan adalah bagaimana untuk memperjuangkan emansipasi, memiliki partisipasi, kesetaraan, dan kebebasan yang bertanggung jawab,” ujarnya.
Agoes menilai bahwa perempuan di Kota Malang sudah memiliki peran dan partisipasi politik dalam pemerintahan. Seperti yang terlihat, bahwa angka partisipasi perempuan dalam keanggotaan DPRD juga beberapa kepala dinas di lingkungan Pemkot Malang cukup banyak.
“Menjadi pemimpin harus punya banyak ide dan gagasan seperti Kartini. Dengan Sekolah Kartini ini bisa menginspirasi ibu-ibu untuk punya semangat seperti kartini. Menjadi perempuan harus berdaya, ini sudah digaungkan sejak zaman Kartini dan hingga saat ini,” pungkasnya. (ari/yon)