Blimbing (malangkota.go.id) – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang menggelar Pelatihan Pengolahan Media Sosial bagi Masyarakat di Hotel Grand Mercure Malang Mirama, Rabu (22/5/2024). Berdasarkan data Digital 2024: Global Overview Digital Report tercatat bahwa hingga Januari 2024, 60,4 persen penduduk Indonesia merupakan pengguna media sosial. Karenanya, para pengguna media sosial harus memiliki keterampilan dalam memanfaatkannya.
Pj. Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM menyampaikan bahwa pelatihan ini juga merupakan jawaban dari usulan masyarakat dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) yang tiap tahun digelar. Pelatihan ini disesuaikan dengan keinginan masyarakat untuk mendapat keterampilan dan pengetahuan untuk mengolah media sosial dengan lebih baik.
“Media sosial ini menjadi hal penting karena bisa mengarahkan orang untuk menjadi positif, namun demikian juga bisa membawa ke arah negatif. Tentu ini tergantung bagaimana kearifan dan kebijakan mereka memanfaatkannya,” tutur Wahyu.
Melalui kegiatan ini harapannya mampu memberikan bekal bagi peserta bahwa ada etika dan aturan dalam memanfaatkan media sosial. “Jangan sampai menggunakan media sosial terus berdampak negatif dan merugikan diri sendiri. Harapan saya mereka juga bisa menularkan dan mengajak yang lain untuk berperilaku positif dalam bermedia sosial,” sambungnya.
Pada kesempatan ini, Wahyu mengajak peserta untuk membuat berbagai konten media sosial dengan menampilkan beragam potensi Kota Malang yang bisa dinikmati khalayak luas. “Kami juga berharap masyarakat mendukung dengan membuat konten positif yang bisa mengenalkan potensi Kota Malang,” pungkasnya.
Sementara itu Kepala Diskominfo Kota Malang M. Nur Widianto, S.Sos mendorong masyarakat terutama para penggiat media sosial untuk memahami arti penting media sosial sehingga dapat memanfaatkannya dengan lebih efektif.
“Harapannya mereka bisa memahami bagaimana bermedia sosial secara bijak. Tidak hanya sekadar berburu kecepatan dalam berbagi konten tanpa memikirkan dampak publikasinya. Jadi jangan sampai dengan media sosial kita tercerai berai,” ucapnya.
Senada dengan Pj. Wali Kota, Kadiskominfo pun menuturkan bahwa dengan keterampilan bermedia sosial juga dapat membantu pemerintah untuk menyiarkan potensi Kota Malang. “Kalau hanya bertumpu pada pemerintah tentu sulit. Teman-teman kan juga punya banyak jaringan, lebih dekat dengan lingkungannya. Kalau kita sama-sama bergerak maka Kota Malang, produk-produk Kota Malang, potensi wisatanya juga akan makin dikenal,” tutupnya.
Sebanyak kurang lebih 180 peserta hadir dalam pelatihan pengolahan media sosial tahap pertama ini, lima orang di antaranya adalah difabel. Hadir sebagai narasumber adalah Ketua Komunitas Youtuber Malang Faris Montis. (ari/yon)