Sukun (malangkota.go.id) – Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur melepas Penerima Manfaat (PM) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Klaster Disabilitas di GOR Serbaguna UPT Rehabilitasi Sosial Bina Netra (RSBN) Malang, Jl Beringin No 13, Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Senin (24/6/2024). Pada kesempatan ini Disnos Jatim juga meresmikan Spa-Net (Spa dan Massage Netra).
Kepala UPT RSBN Malang Firdaus Sulistijawan mengungkapkan ada beberapa agenda pada kegiatan kali ini. Pertama adalah pelepasan PM Disabilitas netra rungu wicara, kemudian peresmian Spa-Net. “Keberadaan Spa-Net adalah usaha bagaimana kita meningkatkan nilai atau value dari teman-teman disabilitas dapat menjadi penyehat tradisional yang benar-benar profesional,” jelas Firdaus.
Ditambahkannya, di era sekarang ini menjadi kebutuhan teman-teman disabilitas untuk membuat usaha yang dapat bersaing di dunia penyehatan secara tradisional. UPT RSBN hanya memfasilitasi tempat kepada teman-teman disabilitas. “Jadi teman-teman netra bisa membuat tempat yang sejenis yang bisa menjadi potensi usaha yang bisa dilakukan di berbagai daerah yang lain,” terang Firdaus.
Kepala Dinsos Provinsi Jawa Timur Dra. Restu Novi Widiani, MM mengungkapkan Spa-Net sangat membanggakan dan sangat menginspirasi. “Ada banyak dukungan dari masyarakat, multi stakeholder untuk meramaikan Spa-Net ini. Layanannya pasti luar biasa,” kata Restu.
Disampaikan Kadinsos, pelepasan penerima manfaat seperti ini adalah kegiatan rutin. Namun, terdapat catatan yang ditekankan, yakni ketika penerima manfaat telah kembali ke keluarga. “Beberapa PM yang biasa di UPT, ternyata kurang bisa mengembangkan kegiatan di tempat asalnya, tidak bisa maksimal memanfaatkan bantuannya. Untuk itu, harus ada satu tahapan lagi yang disediakan, seperti workshop agar mereka terlatih bekerja,” bebernya.
Lebih jauh dikatakannya bahwa dalam waktu dekat pihaknya juga akan menyediakan workshop untuk para alumni gelandangan dan pengemis. Dinas Sosial tidak hanya bertugas kepada penanganan saja, tetapi juga melakukan bimbingan lebih lanjut di UPT masing-masing. “Di Madiun, Dinas Sosial sudah siapkan workshop untuk menampung gelandangan dan pengemis, dimana dengan worshop yang dihadirkan akan bisa membuat peserta mandiri hidup bersama keluarga,” tegas Restu. (cah/yon)