Klojen (malangkota.go.id) – Upaya mempromosikan dan memperkenalkan produk ekonomi kreatif Kota Malang khususnya karya Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) kepada khalayak yang lebih luas terus dikuatkan. Sebagai wujud upaya tersebut, Dekranasda Kota Malang bersama Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang menggelar Dekranasda Festival 2024 di Alun Alun Merdeka, Sabtu (29/6/2024).
Rangkaian Dekranasda Festival 2024 di Alun Alun Merdeka
Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat MM yang hadir bersama Penjabat (Pj.) Ketua Dekranasda Kota Malang, Dra. H. Hanik Andriani Wahyu Hidayat menyampaikan bahwa ini merupakan langkah strategis dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dengan skema kolaboratif dan aspiratif, salah satunya bersama Dekranasda Kota Malang dalam mendorong perluasan akses pasar dan mempersiapkan para perajin dengan UMKM Malang untuk naik kelas.
“Ini sebagai langkah yang juga sudah dilaksanakan oleh Diskopindag. Dekranasda mempunyai tugas yang sama terkait pengembangan UMKM dan IKM yang ada di Kota Malang. Dekranasda Festival sebagai bentuk dukungan program program pemerintah salah satunya agar UMKM naik kelas,” terang Wahyu.
Dekranasda Festival 2024 menghadirkan 50 stan UMKM Kota Malang serta dimeriahkan dengan senam berkebaya, fashion show dan pelatihan dari IKM produk kriya Kota Malang. Selain itu, peluncuran Batik Malangan menambah kesan spesial dalam momen Dekranasda Festival 2024 tersebut.
“Kemudian yang terkait dengan batik Malangan desain dari Mas Wawan yang tadi sudah di-launching merupakan bentuk tampilan dari Balai Kota Malang dan beberapa ikon Kota Malang yang diwujudkan dalam batik. Batik ini juga sudah beberapa kali saya gunakan di event tingkat nasional, dan mendapatkan pujian,” terang orang nomor satu di Pemkot Malang saat ditemui usai membuka acara Dekranasda Festival 2024.
Batik Malangan tersebut menghadirkan keindahan wastra batik melalui ikon-ikon Kota Malang diantaranya Balai Kota Malang, tugu dan teratai. Corak dan gambar pada batik yang penuh dengan cerita karya Bapak Kristiawan dari Lembayung Batik Studio tersebut melambangkan pengayoman dan kehangatan masyarakat Kota Malang.
“Harapannya dengan launching ini akan mengangkat batik sebagai identitas Kota Malang agar bisa diketahui oleh masyarakat, baik dalam skala Jawa Timur dan nasional. Lalu tadi juga ditandatangani kerjasama. Jadi memang agar bisa membangkitkan dan meningkatkan kualitas dari perajin kita berkerja sama dengan vokasi di Universitas Negeri Malang. Harapannya ada pendampingan dan juga akan bisa memberikan arahan arahan agar UMKM dan IKM kita bisa naik kelas,” tambahnya.
Kearifan lokal yang terpatri dalam budaya dan tradisi di Kota Malang memiliki peran penting dalam membangun identitas Kota Malang yang kreatif dan inovatif. Pemkot bersama Dekranasda Kota Malang berkomitmen untuk terus hadir bagi para perajin dari hulu ke hilir agar makin maju. Tentunya di era saat ini, kolaborasi dan sinergi terus dikuatkan untuk memayungi, mengembangkan produk kerajinan serta mengembangkan dan mempromosikan produk IKM dan UMKM.
“Sebagaimana sudah saya sampaikan bahwa UMKM Kota Malang sudah teruji. Bahwa dengan segala macam guncangan dan gempuran saat ini terutama seperti saat pandemi, mereka masih tetap bisa eksis. Maka UMKM saya gerakkan dan dari jumlahnya yang banyak, ada 21 ribu yang sudah dikurasi dan masih ada 60 ribu yang belum. Kemudian untuk bisa mempercepat kemarin kita launching juga Sabahat UMKM agar UMKM kita bisa naik kelas,” pungkasnya. (yul/yon)