Lowokwaru (malangkota.go.id) – Di SMP Muhammadiyah 4 Kota Malang, siswa dari keluarga kurang mampu membayar uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dengan minyak jelantah atau minyak goreng bekas. Setelah terkumpul minimal 100 liter, minyak ini kemudian dikirim ke perusahaan daur ulang di Jakarta yang menjadi mitra kerja sekolah.
Kepala SMP Muhammadiyah 4 Kota Malang, Sahran, saat ditemui, Jumat (8/9/2023) mengatakan jika program ini digulirkan sejak awal Agustus 2023 lalu. Menurutnya, selain sebagai pengganti membayar uang SPP, langkah ini untuk mencegah siswa agar tidak putus sekolah.
“Program ini berlaku untuk semua siswa. Bagi siswa yang mampu membayar SPP dengan uang, maka minyak dihitung sebagai sedekah, sehingga dalam program ini juga mengajarkan siswa bersedekah untuk membantu sesama,” beber Sahran.
Diungkapkannya bahwa tak hanya siswa, guru dan warga pun dipersilakan untuk membawajelantah ke sekolah yang ada di Jalan Gajayana Gang III tersebut. Dengan demikian, ada subsidi silang dalam program ini. “Jadi target kita sebenarnya agar tidak ada satupun anak atau warga Malang, khususnya yang putus sekolah gara-gara biaya. Maka kita berharap itu jadi solusi bahwa jangan khawatir terkait dengan biaya. Kita selalu mencari solusi agar biaya itu bisa tertangani dari sumber yang lain”, ungkap Sahran
Ke depan, pihak sekolah akan melakukan inovasi lain dan menggandeng pihak ketiga agar siswa bisa memenuhi kebutuhan sekolahnya, seperti membeli alat tulis maupun untuk saku. Misalnya siswa membawa sampah plastik atau baju bekas, sehingga secara otomatis keberadaan sekolah ini turut berdampak positif bagi lingkungan.
Salah satu siswa, Alfin Andrian Rahmadhani mengaku sangat senang dengan adanya program ini. Siswa kelas VIII ini pun tidak khawatir menunggak membayar uang sekolah karena hampir tiap hari bisa membawa minyak jelantah ke sekolah. (say/yon)
