Klojen (malangkota.go.id) – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Erik Setyo Santoso, ST, MT bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual di Ngalam Command Center (NCC) Balai Kota Malang, Senin (22/7/2024).
Rapat koordinasi rutin yang kali ini dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir ini dalam arahannya meminta agar daerah yang angka inflasinya masih berada di atas 2,51 atau rata-rata nasional, dapat menerapkan langkah-langkah strategis yang telah ditetapkan. Hal ini diperkukan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Apa yang sudah kita lakukan hingga mencapai angka inflasi 2,51 ini sudah sangat baik, sekarang kita upayakan mempertahankan dengan fokus dengan langkah strategis ke depan terutama dengan penanaman,” tuturnya.
Tomsi menyebutkan beberapa strategi dalam penanganan inflasi di antaranya adalah memperkuat koordinasi antara pemerintah daerah dan Bank Indonesia dalam memantau dan mengendalikan harga komoditas. Kedua, meningkatkan efisiensi distribusi barang untuk mengurangi biaya logistik. Strategi lain yang dapat dilakukan adalah memastikan ketersediaan pasokan pangan dan energi. Tomsi juga berharap pemerintah daerah (pemda) dapat bekerja sama dengan para pelaku usaha untuk memastikan stok kebutuhan pokok tetap terjaga.
Penyaluran pupuk bersubsidi juga masih menjadi perhatian pemerintah pusat. Dari 514 pemda, hingga kini masih 323 pemda termasuk Kota Malang telah juga telah melaporkan penanganan pupuk bersubsidi. “Pupuk ini mempengaruhi 62 persen produksi. Jadi minta tolong kepala daerah bisa memberi perhatian termasuk masalah pupuk ini,” tegas Tomsi.
Berkaitan pemanfaatan cold storage untuk menyimpan cadangan pangan, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengapresiasi Kota Malang. Diketahui bahwa Bapanas mengalokasikan cold storage untuk pemerintah daerah bisa dimanfaatkan dengan baik oleh dinas terkait atau BUMD di setiap wilayah.
“Kalau memang akan dikelola oleh BUMD, itu akan lebih bagus untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan, seperti yang dilakukan di Kota Malang yang dimanfaatkan dengan sangat baik dan terpelihara,” ungkap Arief.
Serah terima hibah chiller berkapasitas 12 ton dan cold storage berkapasitas 10 ton kepada Perumda Tugu Aneka Usaha (Tunas) ini telah dilaksanakan pada akhir tahun 2022 lalu. Hibah cold storage dan chiller kepada daerah dilakukan Bapanas sebagai salah satu upaya stabilisasi harga pangan. Chiller ini diperuntukkan untuk menyimpan cabai, bawang merah, dan sayuran lain terutama yang termasuk dalam volatile food, yakni bahan pangan yang punya andil dalam inflasi. Sementara cold storage digunakan untuk menyimpan daging. (ari/yon)