Klojen (malangkota.go.id) – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara virtual dari Ngalam Command Center (NCC) Balai Kota Malang, Senin (19/8/2024).
Plt. Sekretaris Jenderal Kemendagri, Komjen Pol. Drs. Tomsi Tohir, M.Si dalam arahannya berpesan agar harga komoditas seperti beras, minyak goreng, daging dan telor harus terus dijaga agar tidak terjadi inflasi. “Kalau di suatu daerah ada kenaikan tapi daerah yang bersebelahan tidak ada kenaikan, maka itu harus menjadi perhatian khusus bagi kepala daerah dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID),” imbuhnya.
Sementara itu Deputi III Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Edy Priyono berpesan agar jangan membuang komoditas saat harganya murah, namun harus diolah atau disubstitusi menjadi barang lain yang bernilai jual tinggi. Atau kalau bisa disimpan, hendaknya disimpan sembari menunggu harga stabil.
“Kerjasama antardaerah harus terus diperkuat untuk stabilisasi harga dan tidak memicu inflasi. Terkadang di suatu daerah komoditas X murah, tapi di daerah lain cenderung naik. Di sinilah dibutuhkan kerjasama yang baik antardaerah,” ungkapnya.
Terkait rakor ini, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Malang Ir. Diah Ayu Kusuma Dewi, MT mengatakan bahwa pihaknya akan mengikuti arahan-arahan dalam rakornas inflasi ini. Disampaikan perempuan berhijab itu, hingga saat ini inflasi di Kota Malang masih terkendali, yaitu di angka 1,83 persen. Meski hingga saat ini harga-harga kebutuhan pokok seperti beras, gula dan minyak goreng masih relatif stabil, namun tetap waspada.
“Apabila ada indikasi kenaikan harga yang dapat memicu inflasi, maka kita akan melakukan inspeksi. Terutama pada akhir Agustus dan September nanti yang diindikasi akan ada kenaikan harga-harga kebutuhan yang bisa dipicu adanya Pesta Demokrasi, yaitu Pemilihan Kepala Daerah,” jelas Diah. (say/yon)