Klojen (malangkota.go.id) – Kemeriahan Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) masih terasa di Kota Malang. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kota Malang menggelar Puncak Peringatan HLUN ke-28 di Hotel Gajahmada Graha, Rabu (18/9/2024).
Sebanyak 224 orang lansia yang tergabung dalam berbagai komunitas lansia di Kota Malang tampak antusias dan bergembira. Berbagai penampilan dari Paguyuban Lansia Santa Marta Kota Malang juga menambah semarak jalannya acara. Terlihat nyata bahwa usia tak menyurutkan semangat para lansia ini untuk beraktivitas dan berkarya.
Sekretaris Dinsos P3AP2KB, Wahyu Setyawan, S.E., S.Sos., M.M. mengungkapkan bahwa kegiatan peringatan HLUN ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para lansia untuk menjadi lansia yang sejahtera, mandiri, dan bermartabat. Maka dari itu, tidak hanya menyajikan hiburan namun kegiatan ini juga sekaligus menjadi ajang untuk memotivasi para lansia dengan dihadirkannya Lestiyo Gunawan yang merupakan seorang motivator guna menguatkan motivasi para lansia untuk makin berdaya dan tetap berkarya.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Malang Dr. Ida Ayu Made Wahyuni, SH, M.Si yang hadir mewakili Penjabat (Pj) Wali Kota Malang menyampaikan bahwa sesuai dengan tema peringatan HLUN tahun ini yakni “Lansia Terawat, Indonesia Bermartabat”, Pemkot Malang berkomitmen untuk menjadikan lansia Kota Malang menjadi lansia yang tangguh. Kegiatan ini pun diharapkan dapat menjadi ajang untuk meningkatkan peran, serta memberikan motivasi kepada lansia guna memberikan dukungan di setiap program pembangunan Kota Malang.
“Keberadaan lansia tidak boleh dijadikan sebagai beban, kelompok masyarakat berusia lanjut ini justru harus lebih diakui dan didorong potensinya sehingga dapat sehat, aktif dan mandiri,” ujar Ida.
Pemkot Malang terus menguatkan upaya dalam peningkatan akses layanan di setiap bidang kehidupan. Seperti peningkatan layanan kesehatan dengan mengembangkan program-program untuk memastikan pelayanan kesehatan agar lebih terjangkau dan terintegrasi bagi para lansia. Selain itu, program rantang kasih yang bertujuan untuk memberikan bantuan asupan makanan dan minuman bagi para lansia yang membutuhkan terus berjalan.
“Tak hanya itu, infrastruktur publik juga terus dibenahi demi mengusahakan keamanan dan keselamatan lansia. Infrastruktur publik, seperti taman, trotoar yang ramah lansia, dan fasilitas umum lainnya, dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan para lansia. Juga ada program sekolah lansia yang merupakan program yang dilaksanakan pemerintah pusat bersama Dinsos P3AP2KB Kota Malang,” sambungnya.
Persentase jumlah lansia Kota Malang saat ini sebesar 13,02 persen dari total penduduk. Hal ini pun mengindikasikan bahwa harapan hidup di Kota Malang juga meningkat dan berada di angka 73,75 tahun. “Ini bisa menjadi sebuah menjadi sebuah indikator dari keberhasilan pembangunan kesejahteraan sosial yang dapat dilihat dari adanya peningkatan gizi, sanitasi yang baik, kemajuan dalam bidang medis, pelayanan kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan ekonomi,” pungkas Ida. (ari/yul)