Blimbing (malangkota.go.id) – Hingga akhir bulan September 2024 lalu, Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Malang tercatat ada sebanyak 600 kasus. Pada tahun 2023, di periode yang sama tercatat ada 500 kasus. Berkaca dari kondisi ini semua warga masyarakat diminta untuk waspada dan mawas diri.
Langkah antisipasi yang dapat dilakukan antara lain menjaga kesehatan lingkungan, jangan membiarkan ada genangan air, kemudian apabila terdeteksi ada gejala, misalnya demam tinggi dan ada bintik merah bekas gigitan nyamuk maka segera periksakan ke fasilitas kesehatan, yaitu puskesmas atau ke rumah sakit terdekat.
Beberapa hal itu disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Malang, Meifta Eti Winindar, Sabtu (5/10/2024). Hingga saat ini, pihaknya gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pencegahan dan antisipasi DBD ini. “Apabila ada anggota keluarga yang mengalami gejala terjangkiti DBD, jangan mengobati sendiri dengan membeli obat tanpa resep dokter karena akan berdampak tidak baik,” imbuhnya.
Lebih lanjut Meifta mengatakan, hal itu akan menyebabkan kekebalan tubuh, sehingga dengan penyakit yang seharusnya bisa sembuh, karena dia kebal atau resisten, jadi tidak mempan lagi. Fenomena ini yang harus diwaspadai untuk jangka waktu kedepannya.
Selain itu, diungkapkannya bahwa pihaknya juga membagikan Abate kepada masyarakat untuk membunuh jentik nyamuk di tempat penampungan air. “Penggunaan Abate ini pun harus sesuai aturan agar efektif, yaitu sepuluh gram atau satu sendok makan untuk 100 liter air,” jelasnya.
“Meski menggunakan Abate, namun menjaga kebersihan lingkungan akan lebih efektif untuk mencegah DBD. Misalnya menguras bak mandi minimal sekali dalam seminggu dan mengenali gejala yang mungkin ada,” pungkas Meifta. (say/yon)
