Berita Hukum, Politik, dan Pemerintahan

Akhir Tahun, Kemendagri Soroti Beberapa Hal Terkait Pengendalian Inflasi

Klojen (malangkota.go.id) – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang mengikuti rapat koordinasi nasional (rakornas) pengendalian inflasi yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI dari Ruang Ngalam Command Center (NCC) Balai Kota Malang, Senin (30/12/2024).

Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, Tomsi Tohir menyoroti pentingnya realisasi pendapatan daerah sebagai modal untuk mendukung pelaksanaan program pembangunan tahun depan.

“Ini penting, karena merupakan modal kita untuk tahun depan. Kita dapat melihat beberapa daerah yang mampu merealisasikan pendapatan bahkan melampaui target, namun, ada juga yang jauh dari target, baik dari sisi pendapatan maupun belanja daerah,” ujarnya.

Tomsi juga mendorong pemerintah daerah untuk lebih serius dalam mengelola pendapatan dan belanja daerah, agar mampu menopang pengendalian inflasi yang efektif. Menurut Tomsi, ketidakseimbangan antara pendapatan dan belanja dapat memengaruhi stabilitas ekonomi di daerah masing-masing.

Terkait inflasi, Tomsi mengatakan bahwa berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) RI, angka inflasi nasional pada Desember 2024 mencapai 2,09 persen. Angka tersebut disebutkan Tomsi masih dalam rentang angka aman sesuai dengan target pemerintah, yaitu plus minus satu dari 2,5 persen. Meski begitu, pihaknya mengingatkan untuk tetap waspada dengan tren kenaikan yang bisa terjadi di akhir tahun.

Lebih lanjut Tomsi menjelaskan terdapat beberapa komoditas yang menjadi andil penyumbang inflasi di bulan Desember ini, di antaranya beras, cabai rawit, cabai dan bawang merah. Selain itu, di bulan Desember ini Tomsi mengingatkan kepada seluruh pihak untuk terus mengecek informasi terabaru dari BMKG dan mewaspadai adanya serangan hama penyakit.

Tidak hanya untuk tanaman, ia juga meminta untuk mewaspadai terjadinya wabah penyakit pada hewan ternak, salah satunya penyakit mulut dan kuku (PMK). “Antisipasi musim hujan diikuti serangan hama penyakit. Mari kita juga berfokus untuk melawan penyebaran penyakit mulut dan kuku, khususnya di Jateng, Jogja, dan Jatim,” tutupnya. (iu/yn)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content