Klojen (malangkota.go.id) – Di tengah fleksibilitas dunia kerja modern yang kini menjadi tren, Pemerintah Kota Malang menyediakan fasilitas coworking space gratis bagi masyarakat umum. Inisiatif ini bertujuan untuk mendukung produktivitas warga Malang dalam bekerja, belajar, atau berkreasi, yang sekaligus dapat menjadi solusi untuk mendorong ekonomi kreatif dan mendukung masyarakat yang membutuhkan ruang untuk bekerja secara profesional.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi menyampaikan bahwa coworking space ini pertama kali diluncurkan pada tahun 2021 dan penggunaannya pun tanpa dipungut biaya. Diungkapkannya, awalnya coworking space yang dikelola Disporapar ini hanya ada satu, namun seiring berjalannya waktu terus berkembang dan fasilitas coworking space yang eksis hingga kini antara lain Coworking Gajayana, Coworking GOR Ken Arok, Coworking Bakalankrajan dan Coworking Kebun Bibit.
Di setiap lokasi coworking space ini, berbagai sarana prasana telah disediakan untuk menunjang kelancaran dan kenyamanan saat bekerja, mulai meja kursi, kabel kelistrikan, WiFi gratis, pendingin ruangan, hingga televisi. “Dengan adanya berbagai fasilitas ini, kami ingin memberikan dukungan penuh kepada para pekerja kreatif, pelaku startup, maupun mahasiswa yang membutuhkan ruang kerja,” terang Baihaqi, Kamis (27/2/2025)
Pada tahun 2024, lebih dari 2.056 orang telah memanfaatkan fasilitas coworking space yang disediakan oleh Pemkot Malang ini. Salah satu lokasinya adalah Coworking Space Stadion Gajayana yang sering dimanfaatkan oleh startup untuk bekerja. Di coworking space yang berada di area Stadion Gajayana ini dimanfaatkan kurang lebih 20 orang dari tiga startup yang berbeda.
“Permohonan untuk menggunakan coworking space ini semakin tinggi seiring dengan berkembangnya sektor ekonomi kreatif di Kota Malang. Selain itu, fasilitas ini juga dapat digunakan untuk berbagai acara lain, seperti Focus Group Discussion (FGD), meeting, atau event lainnya,” terangnya.
Selain menjadi ruang kerja gratis, Baihaqi mengatakan bahwa pemanfaatan coworking space ini juga menjadi akses mendapatkan kesempatan bagi pelaku industri kreatif untuk mengikuti berbagai program pelatihan dan sertifikasi gratis.
Salah satu success story yang menarik adalah Bingkai Karya, sebuah startup yang dulunya hanya memiliki dua personel. Setelah memanfaatkan coworking space, kemudian mengikuti berbagai bimbingan teknis (bimtek), serta sertifikasi yang disediakan oleh Pemkot Malang, dan dengan kegigihannya, kini Bingkai Karya telah berkembang pesat dan memiliki kantor sendiri. “Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas coworking space ini tidak hanya memberikan ruang untuk bekerja, tetapi juga akses terhadap informasi dan pelatihan yang dapat meningkatkan kapasitas pelaku usaha,” bebernya.
Sebagai informasi, Coworking space yang disediakan Pemkot Malang ini dapat diakses oleh siapa saja, baik pekerja lepas (freelancer), pelajar, maupun startup yang membutuhkan tempat untuk berkumpul, berdiskusi, maupun mengerjakan proyek mereka. Dengan konsep berbagi ruang yang dilengkapi berbagai fasilitas penunjang, ruang ini dirancang untuk memberikan kenyamanan bagi penggunanya.
Salah satu pengguna yang merasakan manfaat langsung dari fasilitas coworking space ini adalah Dako Brand & Communication yang bergerak di bidang branding dan komunikasi dengan pasar hingga ke luar negeri. Mereka memanfaatkan coworking space yang disediakan oleh Pemkot Malang khususnya di Sam Space dan MCC.
“Senang bisa bekerja di ruangan yang disediakan secara gratis oleh Pemkot Malang. Fasilitasnya lengkap, memadai, dan nyaman. Mulai dari ruangan yang representatif, AC, WiFi, TV, serta sarana dan prasarana lainnya. Selain itu, lokasinya juga sangat strategis. Biasanya ada 5-7 orang yang bekerja di tempat ini, mulai dari jam 8 pagi hingga jam 4 sore,” ungkap salah satu internship Dako Brand & Communication, Cita yang tengah memanfaatkan coworking space Gajayana.
Terpisah, menanggapi pemanfaatan coworking space milik Pemkot Malang tersebut, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyampaikan bahwa Malang memiliki potensi besar dalam dunia digital dan kreatif. “Dengan adanya coworking space ini, kami ingin mendukung masyarakat agar lebih produktif dan inovatif. Kami berharap fasilitas ini dapat memfasilitasi kolaborasi antara individu dan komunitas yang saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama,” tutur Wahyu.
Keberadaan ruang ini menurutnya sangat mendukung bagi para pekerja kreatif yang membutuhkan tempat yang tenang dan kondusif untuk brainstorming atau diskusi. Dengan semakin banyaknya pekerja kreatif dan startup di Malang, fasilitas coworking space ini menjadi langkah penting mendukung sektor ekonomi kreatif yang terus bertumbuh dan berkembang pesat.
“Dengan adanya fasilitas coworking space ini, harapannya ekosistem yang mendukung inovasi, kolaborasi, dan pengembangan ide-ide baru serta usaha di Kota Malang dapat tercipta. Coworking space yang disediakan gratis ini menandakan bahwa Pemerintah Kota Malang serius dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis kreativitas dan kolaborasi,” tambahnya lagi.
Oleh sebab itulah inisiatif ini diharapkan memberikan inspirasi dalam memberikan dukungan konkret kepada masyarakat agar dapat berkembang di era digital. Dengan dukungan fasilitas ini, siapapun di Malang kini bisa lebih leluasa dalam mengembangkan ide-ide besarnya tanpa dibatasi oleh biaya sewa ruang kerja. Tak dapat dipungkiri bahwa hal ini pun semakin melekatkan citra Kota Malang sebagai kota yang ramah terhadap inovasi dan siap menuju Kota Kreatif Dunia dengan berbagai fasilitas yang telah disediakan. (yul/yn)