Sukun (malangkota.go.id) – 124 warga prasejahtera di wilayah Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun menerima bantuan dari Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Wargo Mulyo Kelurahan Ciptomulyo, Kamis (26/3/2025). Rona kebahagiaan tergambar jelas dari wajah para penerima manfaat yang mayoritas berusia lanjut ini.

Wali Kota Malang Wahyu Hidayat pun tampak bahagia kala menyerahkan bantuan secara simbolis kepada perwakilan penerima manfaat. “Saya sangat mengapresiasi. Ini bentuk perhatian BKM Wargo Mulyo kepada sesama yang membutuhkan. Ini juga selaras dengan program pemerintah untuk memberikan perhatian, apalagi ini di Bulan Ramadan, bulan penuh berkah,” tutur Wali Kota Malang.
Menurut Wahyu, BKM Wargo Mulyo layak jadi percontohan, karena menjadi BKM yang sehat serta mampu terus eksis dan berdaya selama 25 tahun. “Bahkan kemarin sempat ada studi banding dari provinsi (Jawa Timur) ke sini. Tentunya ini membanggakan,” serunya senang.
Wahyu pun berkomitmen, melalui kecamatan dan kelurahan serta perangkat daerah terkait untuk terus mendukung dan mendampingi BKM di Kota Malang. “Akan ada pendampingan sehingga perjalanan BKM ini bisa tetap terkontrol dan terkendali, dan ini selalu diaudit. Selain BKM di Ciptomulyo, ada beberapa BKM lain yang sehat seperti Sukun, Gadingkasri, Tunjungsekar, dan lainnya,” sambungnya.
Pada kesempatan yang sama, Camat Sukun I. K. Widi E. Wirawan menyampaikan bahwa BKM Wargo Mulyo merupakan organisasi yang sangat aktif dalam membina dan mengembangkan unit usaha yang dimiliki. Widi menilai BKM ini sudah cukup mandiri dengan laba dan aset yang cukup besar.
“Ini menjadi pilot project dan percontohan bagi BKM yang ada di Kecamatan Sukun. Bagus sekali kegiatan sosial semacam ini, dan sudah menjadi agenda tahunan bagi warga Ciptomulyo,” tutup Widi.
Dalam kegiatan penyerahan sedekah ini, para penerima manfaat menerima paket yang berisi beras, minyak goreng, dan gula pasir. Ungkapan syukur dan terima kasih pun disampaikan salah seorang warga saat ditemui usai kegiatan. “Alhamdulilah. Seneng entuk sembako, opo maneh kate riyaya (Bahasa Jawa yang artinya: senang mendapatkan sembako, apalagi mendekati Lebaran),” ungkapnya. (ari/yn)