Berita Pelayanan Publik

Langkah Dishub Dukung Operasional Trans Jatim

Blimbing (malangkota.go.id) – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang kini tengah merancang konsep feeder, yaitu sistem transportasi yang berfungsi untuk mengangkut penumpang dari daerah yang lebih kecil ke pusat transportasi utama atau sebaliknya. Program ini akan membantu menghubungkan daerah yang tidak terlayani langsung oleh moda transportasi utama, seperti kereta api atau bus ke sistem transportasi utama.

Kadishub Kota Malang Widjaja Saleh Putra

Program ini sekaligus untuk mendukung operasional layanan bus Trans Jatim di wilayah Malang Raya. Di dalamnya nantinya akan melibatkan paguyuban sopir angkutan kota (angkot) sehingga akan tetap berdaya saing di tengah perubahan sistem angkutan umum.

Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, saat ditemui pada Selasa (10/6/2025) mengungkapkan bahwa pengkajian program tersebut telah dilaksanakan, namun nantinya masih ada koordinasi lebih lanjut dengan sejumlah paguyuban angkot terkait titik-titik lokasi pemberhentian dan keberangkatan feeder.

Pria yang kerap disapa Jaya itu menjelaskan, konsep pertama yaitu akan melewati jalur tengah kota yang dimulai dari Jalan Ahmad Yani di Kecamatan Blimbing, kemudian melintasi di pusat Kota Malang. Konsep kedua melewati jalur pinggir kota, mulai dari Karanglo ke Jalan Raden Intan, Arjosari, Jalan S. Temenggung, Jalan Sulfat, hingga Jalan Ki Ageng Gribig di Kedungkandang, lalu masuk ke Terminal Hamid Rusdi, dan selanjutnya ke wilayah Kabupaten Malang.

“Di awal memang konsepnya adalah bus besar. Tapi kami memberi masukan jika ada kesulitan di Kota Malang adalah kapasitas jalan. Kapasitas jalan tidak mungkin menggunakan bus besar, jadi kami usulkan untuk menggunakan bus mikro,” jelas Jaya.

Sesuai hasil rapat koordinasi dengan Dishub Jatim, ada 15 unit bus akan disiapkan untuk melayani rute Trans Jatim koridor Malang Raya. “Saat ini ada dua konsep jalur utama yang tengah dikaji untuk operasional Trans Jatim di Malang Raya ini nantinya,” ungkapnya.

Di sisi lain, diluncurkannya program ini setidaknya membantu di 15 trayek yang saat ini moda transportasi angkotnya tidak optimal, ada yang sudah tidak beroperasi, ada yang rusak, ada juga yang hanya beroperasi sesekali saja. “Kami ingin yang seperti ini bisa dialihkan untuk mendukung sistem feeder,” harapnya. (say/yn)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content