Klojen (malangkota.go.id) – Harus diakui, di era digitalisasi seperti saat ini masih banyak generasi muda, khususnya pelajar dan mahasiswa yang kurang bijak dalam memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan bahkan cenderung menyalahgunakan. perkembangan teknologi jika berada di tangan yang tidak tepat akan sia-sia, dan pada akhirnya akan menjadi mubazir.

Contoh sederhana sekarang ini adalah teknologi kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intellegence), yang apabila tidak dimanfaatkan dengan baik dan tepat maka akan berdampak negatif. Beberapa hal inilah yang disampaikan KH. Kusen, S.Ag., M.A., Ph.D dalam acara Gema Pengajian Ahad Pagi (GPAPA) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Klojen yang mengangkat tema ‘Menyiapkan Generasi di Era Digitalisasi’ di Masjid Khatijah, Jalan Arjuno 19A Klojen, Minggu (20/7/2025).
Pria yang dikenal sebagai Kiai Cepu tersebut mengungkapkan bahwa di era digitalisasi seperti saat ini banyak hal yang harus dipersiapkan dan dilakukan agar kita tidak terimbas dampak negatifnya. Menurutnya, selain mempelajari dan menguasai teknologi, keimanan dan ketakwaan harus menjadi benteng yang kuat agar kita dapat memanfaatkan teknologi dengan sebaik mungkin.
“Bagi anak-anak, yang harus disiapkan bukan kognitifnya, tapi mental atau karakternya, sehingga kelak menjadi generasi bangsa sesuai harapan. Generasi saat ini harus dilatih pemanfaatan teknologi informasi degan baik,” tutur kiai nyentrik itu.
Lebih lanjut, pria yang juga Wakil Ketua Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu mencontohkan pemanfaatan teknologi yang baik itu adalah untuk menambah dan memperdalam ilmu pengetahuan, bagaimana menanamkan kebaikan, hingga memperkuat keimanan.
Dalam konteks ini, lingkungan dan orang tua memiliki peran besar. Orang tua harus bisa mengontrol dan mengawasi anak-anaknya dalam bermedia sosial agar jangan sampai lepas kontrol. “Orang tua juga harus memberikan alasan yang logis kepada anaknya, kenapa dan apa bahaya serta dampak dari media sosial yang berlebihan atau bahkan melampaui batasan norma-norma. Di era digitalisasi ini, kemajuan teknologi apabila ada di tangan atau orang yang tepat, maka akan menjadi alat atau sarana dalam meningkatkan pengetahuan dan keimanan,” pungkasnya. (say/yn)