Klojen (malangkota.go.id) – Kawasan Inklusi Keuangan (KIK) Kampoeng Heritage Kajoetangan merupakan inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Kota Malang, khususnya di kawasan bersejarah yang menjadi pusat ekonomi dan wisata. Hal ini selaras dengan visi misi Kota Malang 2025-2029 untuk mewujudkan Kota Malang yang Mbois dan Berkelas.

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat saat mengikuti sesi Wawancara dan Penjurian Financial Literacy Award 2025 di Ngalam Command Center (NCC) Balai Kota Malang, Jumat (1/8/2025). KIK Kampoeng Heritage Kajoetangan, dalam Financial Literacy Award 2025 masuk di kategori Pemerintah Daerah dengan Program Literasi Keuangan Terbaik.
Kawasan Kayutangan, disebutkan Wali Kota Malang merupakan area bersejarah dengan potensi besar untuk menjadi pusat inklusi keuangan. Potensi wisata dan sektor jasa penunjangnya strategis bagi perekonomian wilayah.
“Pembangunan dan aktivasi kawasan telah dilakukan sejak 202, berupa pembangunan infrastruktur dan aktivasi KIK.
Inisiatior KIK ini meliputi OJK dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang berkolaborasi dengan Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) untuk menjadi bank pembina warga dan UMKM,” imbuhnya.
Inovasi unggulan KIK di antaranya yaitu satu gang satu agen, promosi digital UMKM, pelatihan literasi keuangan, QRIS untuk semua, serta buku saku edukasi dan modul komunitas. Selain itu juga ada katalog produk UMKM digital dan juga offiline.
Penguatan berbagai infrastruktur penunjang secara kolaboratif pun turut mendorong keberhasilan program KIK Kampung Kayutangan, seperti halnya rumah edukasi keuangan, posko literasi keuangan komunitas, pusat informasi digitalisasi UMKM, pojok keuangan, hingga peta zona akses keuangan (penyebaran agen, ATM, QRIS). “Kolaborasi yang baik dari para pemangku kepentingan menjadi kunci kinerja KIK Kampung Kayutangan,” tuturnya.
Orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu menegaskan bahwa hal ini pun tak lepas dari peran pelaku UMKM dan juga warga Kampung Kayutangan, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), insan media, serta para akademisi dan universitas di Kota Malang. Materi Literasi Keuangan pun dikatakan Wahyu disajikan secara inklusif dan berkelanjutan. Output kinerja program sangat positif dan manfaat nyata KIK yang berdampak nyata bagi perekonomian dan pembangunan daerah.
“Prestasi dan apresiasi di kancah nasional bagi KIK kampung kayutangan ini antara lain, peningkatan jumlah pengunjung, pengurangan kawasan kumuh kota, peningkatan nilai investasi, peningkatan jumlah investor, peningkatan jumlah pemberitaan, penurunan kemiskinan, penurunan pengangguran terbuka, peningkatan PAD sektor hotel, restoran, dan hiburan,” pungkasnya.
Financial Literacy Award 2025 ini digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai bentuk apresiasi bagi Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Pemerintah Daerah dan Duta Literasi Keuangan (OJK PEDULI) atas kontribusi yang diberikan dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat. (say/yn)