Klojen (malangkota.go.id) – Pemberdayaan ekonomi skala kecil (semut) menjadi perhatian khusus bagi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang. Sinergitas dan hubungan imbal balik dari suatu usaha kecil juga terus didorong oleh Baznas, sehingga ke depan akan menjadi kekuatan besar dan memasuki persaingan ekonomi global.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Baznas Kota Malang Fauzan Zenrif dalam seminar nasional bertajuk Sinergi Membangun Negeri Bersama Ekonomi Komunitas Semut Dalam Menghadapi Globalisasi yang digelar di Gedung DPRD Kota Malang, Sabtu (16/12).
Kegiatan ini diikuti puluhan pelaku UMKM yang ada di Kota Malang dan mendapatkan sambutan antusias dari para peserta. “Melalui acara ini pelaku ekonomi mikro diajarkan berbagai cara dalam mengoptimalkan usahanya,” kata Fauzan.
Seminar ini adalah upaya dari Baznas untuk memperkenalkan sistem ekonomi baru yaitu membangun sistem ekonomi dari masyarakat kelas kecil yang akan disinergikan dengan komunitas, sehingga mereka tidak merasa hidup sendiri.
“Hingga saat ini ada 2.250 pelaku UMKM yang menjadi binaan Baznas, dan ke depan akan terus bertumbuh,” yakinnya.
“Pelaku UMKM itu akan didorong menjadi ekonomi hulu hilir atau ada keterkaitan dan kesinambungan dari sebuah usaha. Seperti halnya jika ada petani pisang, maka disisi lain ada penjual pisang dan penjual makanan berbahan dasar pisang,” imbuh Fauzan.
Dari integrasi ini, lanjutnya, hasilnya akan kembali ke Baitul Maal, serta akan dikembalikan ke 2.250 pelaku UMKM komunitas semut. Disinilah perlunya dan penguatan ekonomi semut sehingga menjadi mata rantai yang saling menguntungkan.
Lebih jauh Fauzan mengatakan, dengan adanya perhatian dari Baznas ini, ke depan diharapkan para pelaku ekonomi semut ini terus berkembang dan menjadi kekuatan besar (gajah), guna membangun ekonomi bangsa yang kokoh serta mampu bersaing di pasar ekonomi global. (say/yon)
