Klojen (malangkota.go.id) – Prestasi membanggakan ditorehkan dua atlet wushu Kota Malang. Tak tanggung-tanggung, prestasi membanggakan dua atlet Kota Malang yang ternyata keduanya adalah adik kakak itu diraih di The 7th World Junior Wushu Championship di Brasilia, pada 09-17 Juli 2018.
Kedua kakak beradik Ahmad Ghifari Fuaiz dan Aqila Ghaida Fuaizah yang mengharumkan nama Kota Malang dan Indonesia tersebut meraih dua medali perak dan satu medali perunggu. Masing-masing, yakni Ahmad Ghifar Fuaiz meraih satu perak kategori Boys Group A Jianshu (pedang) dan satu perunggu kategori Boys Group A Qiangshu (tombak). Sedangkan Aqila Ghaida Fuaizah meraih satu perak kategori Girl’s Grup C Daoshu (golok).
Saat ditemui, Ahmad Ghifari Fuaiz mengaku bangga bisa mengharumkan nama Kota Malang dan Indonesia di pertandingan berskala internasional. “Pastinya saya bangga dengan prestasi yang saya raih bersama adik saya,” kata Ahmad Ghifar yang ternyata adalah penyuka rawon.
Saat bertanding, kata dia, dirinya mendapat tantangan yang berat bersaing dengan atlet wushu kelas pedang yang diikuti oleh atlet dari 15 negara. Sementara untuk kategori tombak diikuti oleh atlet wushu dari 14 negara.
“Lawan yang paling berat dari Malaysia, Amerika Serikat, Italia, Turki, Iran, China dan Hongkong. Saya dapat perak kalah di kategori pedang dengan atlet wushu Malaysia. Kalau kategori tombak saya kalah dengan atlet dari Malaysia dan Amerika Serikat,” kata atlet berusia 18 tahun itu.
“Intinya menjadi seorang juara harus kerja keras, bisa melawan rasa malas dan beratnya latihan. Terpenting mental harus kuat,” ujar siswa kelas XII Homeschooling Primagama itu.
Sebelum terpilih mewakili Indonesia ke Brazil, anak dari pasangan Ersty Estya Wati dan Ahmad Faizin ini pernah memenangi kejuaraan tingkat nasional, tingkat Provinsi Jawa Timur serta Kota Malang.
Sementara itu, diungkapkan Aqila Ghaida Fuaizah yang masih duduk di bangku SMP Negeri 8 Kota Malang itu, dirinya terinspirasi dari kakaknya Ahmad Ghifar untuk menjadi atlet wushu. Ternyata, inpirasinya bukan hanya inspirasi biasa, tapi sebuah komitmen untuk menjadi sang juara di tingkat dunia dan mampu membawa perunggu di Negeri Samba.
Melalui prestasi yang diraihnya, kedua atlet wushu kakak beradik ini mendapat apresiasi dan sambutan dari Ketua KONI Kota Malang, Edy Wahyono di Kantor KONI Kota Malang, Rabu (01/08/2018).
Edy Wahyono mengaku bangga dengan kedua atlet asal Kota Malang yang mampu bersaing dengan para atlet wushu kelas dunia. “Saya ucapkan terima kasih serta apresiasi yang luar biasa kepada Pengurus Wushu Kota Malang dan kedua atlet ini karena bisa meraih prestasi di kelas internasional dan membela negara Indonesia,” kata Edy Wahyono.
Meski kedua atlet ini belum meraih medali emas, tapi menurut Edy prestasinya meraih perak dan perunggu merupakan capaian yang luar biasa di level internasional.
“Tentunya atas prestasi ini kami akan memperhatikan para atlet yang membanggakan ini, karena mereka aset negara. Masalah bentuk perhatiannya nanti akan kami bicarakan bersama pengurus dan atletnya. Begitu juga dengan masalah sarana dan prasarananya,” tutupnya. (ram/ars/dio/yon)