Sukun (malangkota.go.id) – Kehadiran Festival Kios Jadoel Parade Boedaya Malang adalah hal yang positif ditengah kegelisahan masyarakat atas tergerusnya budaya lokal Indonesia dengan budaya-budaya dari luar. Demikian diutarakan Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji saat menghadiri Festival Kios Jadoel yang digagas dan digelar secara mandiri oleh komunitas masyarakat pecinta seni dan budaya itu.
Pada gelaran budaya dan bazar kuliner yang ditempatkan di area terbuka di Villa Bukit Tidar, Rabu (25/12/2019), diinfokan oleh ketua panitia kegiatan, Andri, bahwa event budaya ini digelar mulai tanggal 25 Desember sampai dengan 31 Desember 2019 dengan menampilkan berbagai atraksi mulai dari drum band, seni banjari, seni kuda lumping, zumba party, seni perkusi, seni patrol, reog Ponorogo, penampilan band Tani Maju hingga pentas kembang api.
Wali Kota Malang yang hadir didampingi Ketua TP PKK Kota Malang Widayati, S.Sos, MM menegaskan jika hanya Indonesia yang memiliki 200 ribu talent yang tersebar di persada Nusantara. “Ini harus menjadi kebanggaan bersama, itu harus kita jaga agar tidak diklaim (diakui) negara lain,“ ucapnya.
“Saya Indonesia itu bukan sekadar diucapkan, namun diwujudkan dalam laku. Festival Kios Jadoel Parade Budaya adalah salah satu yang mampu menerjemahkan,” tambah Aji, demikian Wali Kota Malang itu akrab disapa
Pada kesempatan itu Wali Kota Malang juga menegaskan setelah Malang Flower Carnival yang mampu masuk dalam salah satu kalender wisata dan even budaya nasional Kementerian Pariwisata, nantinya juga akan segera diusulkan Malang Fashion Week. “Ke depan terus kita dorong event-event seni dan budaya yang berkarakter sehingga mampu menjadi penopang pariwisata Kota Malang,” imbuh Sutiaji. (humas/yon)