Kedungkandang (malangkota.go.id) – Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji didampingi Sekda Kota Malang Drs. Wasto, SH, MH, Kabag Humas Setda Kota Malang, Camat Kedungkandang, serta perangkat daerah terkait meninjau plengsengan Sungai Brantas di Jl. Muharto Gang V B RT 3 RW 9 Kelurahan Kotalama Kecamatan Kedungkandang yang ambrol, Selasa siang (25/02/2020).
Wali Kota Malang juga memberikan arahan kepada para petugas dari BPBD serta Satgas DPUPRPKP Kota Malang yang ada di lapangan untuk segera melakukan tindakan sesuai dengan SOP yang telah ditentukan.
“Menghindari agar tanah plengsengan tidak melorot lagi, saat ini segera ditutupi terpal. Untuk memastikan tidak ada anak-anak atupun orang dewasa tercebur sungai, pinggiran daerah terdampak juga akan diberi pagar sesek,” jelas Sutiaji.
Pada kesempatan ini Sutiaji juga mengingatkan warga sekitar yang sudah menempati daerah sejak puluhan tahun itu untuk tidak membuang sampah ke sungai. Terutama limbah rumah tangga yang bisa lebih cepat mengikis plengsengan yang akan sangat membahayakan kawasan sekitar. “Sementara sesuai dengan SOP kedaruratan pemasangan sesek dilakukan. Untuk tindakan lebih lanjut saat ini terus diupayakan,” tegas Sutiaji.
Dari sekian banyak longsor di Kota Malang, longsor di Muharto ini adalah yang terbesar terjadi di Kota Malang. Curah hujan yang begitu tinggi, aliran sungai Brantas yang semakin deras menjadikan keadaan semakin rawan.
“Saya mengimbau pada masyarakat khususnya yang tinggal di area bantaran sungai untuk berhati-hati dan terus waspada. Segara laporkan jika terjadi longsor ataupun banjir,” pesan pria berkacamata tersebut.
Melalui pantauan di lapangan, kendala dalam pembangunan plengsengan adalah sulitnya areal longsor dijangkau kendaraan, karena hanya bisa ditembus dengan berjalan kaki. Oleh sebab itulah dibutuhkan perhitungan yang benar-benar matang agar secepatnya dapat dilakukan penanganan. (cah/yon)
