Klojen (malangkota.go.id) – Di usianya yang sudah senja, Mbah Rasimun yang menyandang maestro payung Indonesia masih terus berkarya. Pria berusia 93 tahun yang kerap disapa Mbah Mun ini dianugerahi Maestro Payung Indonesia oleh Sri Paduka Mangkunagoro IX Kasunanan Surakarta dan Mataya pada 17 September 2017.
Predikat maestro itu disematkan atas dedikasi, komitmen dan konsistensinya Mbah Mun dalam melestarikan payung kertas tradisional Indonesia serta kontribusinya dalam sejarah payung Indonesia. Tanggal 4-6 Desember 200 nanti Mbah Mun akan mengikuti Festival Payung Indonesia di Candi Prambanan Yogyakarta.
Terkait hal tersebut sejumlah seniman Kota Malang menggelar pameran payung di halaman kantor Dewan Kesenian Malang mulai tanggal 19-22 November 2020. Gelaran ini sebagai wujud apresiasi, dukungan dan fasilitasi bagi sang maestro payung. Nantinya Mbah Mun akan membuat aneka jenis payung tradisional dengan berbagai motif dan bahan, seperti dari kain, kertas dan daun.
Apresiasi dan dukungan juga datang dari Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko usai membuka Pameran Payung Mbah Rasimun dengan Tema Negeri Payung, Kamis (19/11/2020). Pihaknya mengaku bangga dan terharu karena Mbah Mun masih tetap berkarya di usia senjanya. “Ini bisa menjadi contoh dan motivasi bagi generasi saat ini terutama para seniman agar berkarya tanpa batas waktu dan usia,” imbuhnya.
“Kami dari Pemerintah Kota Malang tentu akan mendukung sepenuhnya atas apa yang dilakukan Mbah Mun ini. Tentu kami juga sangat bangga, karena Mbah Mun pernah mengharumkan Kota Malang di tingkat nasional, sehingga dia pun sangat layak untuk mendapat penghargaan dari berbagai pihak,” jelas pria berkacamata itu. (say/yon)