Berita

Kepala Regional II BKN Bersama Wawali Malang Tinjau Pelaksanaan Ujian SKD CPNS

Klojen (malangkota.go.id) – Dari sekian kota-kabupaten, Kota Malang ditunjuk menjadi salah tempat penyelenggaraan tes SKD CPNS. Sebanyak 9.189 peserta dari Kota Malang, Kota Pasuruan dan Kabupaten Pasuruan mengikuti tes yang ditempatkan di Gedung SC Pertamina SMK Negeri 2 Malang, Jl. Veteran 17 Kota Malang. Pelaksanaan tes SKD dimulai sejak tanggal 27 Januari 2020 dan akan berakhir pada 2 Februari 2020 dengan penjagaan dan pengawasan ketat.

Kepala Regional II BKN Surabaya Tauchid Djatmiko, SH, M.Si (kanan) bersama Wawali Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko (kiri) meninjau pelaksanaan ujian SKD CPNS Pemkot Malang di Gedung SC Pertamina SMK Negeri 2 Malang, Selasa (28/01/2020)

Pada hari kedua pelaksanaan tes, Selasa (28/01/2020), Kepala Regional II Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Surabaya bersama Wakil Wali Kota Malang melakukan inspeksi. Hal ini untuk memastikan pelaksanaan tes berjalan lancar, terutama terkait sarana utama yaitu jaringan internet sehingga tidak mengganggu jalannya tes.

Setelah memastikan jam kedatangan dan kelengkapan peserta tes kepada petugas, Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko mengatakan jika petugas sempat menahan barang bawaan peserta tes seperti barang unik yang menyerupai azimat. Kemudian  rombongan memasuki ruang tes untuk mengetahui pelaksanaan tes tidak ada kendala. 

Kepala Regional II Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Surabaya Tauchid Djatmiko, SH, M.Si mengungkapkan bahwa peserta sebelumnya sudah diberi tahu jika tidak diperbolehkan membawa barang-barang yang tidak dibutuhkan. Sedangkan untuk jaringan internet juga sempat ada beberapa kendala sebelum dimulai tes, namun segera diatasi karena peserta tes masuk ruangan beberapa menit sebelum jam pelaksanaan tes dimulai.

Selain itu  juga ada beberapa orang yang terlambat mengikuti tes dan yang bersangkutan tidak diperkenankan masuk serta dianggap mengundurkan diri. “Karena sebelumnya sudah diberi tahu, jika peserta tes minimal 60 menit sebelum pelaksanaan tes sudah harus datang. Tindakan tegas para petugas tersebut memang harus dilakukan agar tidak mengganggu jalan tes dan peserta lain, sehingga tes berjalan sesuai jadwal,” ucap Tauchid.

Menanggapi hal itu, Wawali Malang mengatakan jika berbagai kejadian seperti itu wajar dan biasa terjadi. “Kita berharap yang tidak hadir bukan karena terlambat, namun kemungkinan diterima kerja di tempat lain. Bagi peserta tes, kami juga berharap dapat mengikutinya dengan baik,” pungkas pria yang kerab disapa Bung Edi itu. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content