Pesta demokrasi untuk pemilihan calon Walikota dan wakil walikota (Cawali-Cawawali) untuk Kota Malang, masih 2013 mendatang. Namun, aromanya sudah mulai tercium saat ini. Kali ini, pernyataan dukungan datang dari kaum perempuan, yang siap mendukung pemimpin perempuan jadi orang nomor satu di Kota Malang.
Hal tersebut disampaikan salah satu anggota DPRD Jawa Timur, untuk daerah pemilihan (Dapil) Malang Raya (Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang), Sumiati, dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Menurut Sumiati, kalau ada sosok perempuan yang akan maju menjadi Walikota Malang, ia bersama kaum perempuan, siap berada di garda depan untuk mendukungnya.”Saya akan mendukung sepenuhnya, tegas dia menjelang akan mengisi acara Semiloka yang digelar Forum Perempuan Nasionalis Indonesia (FPNI) Jawa Timur, Sabtu (03/12/2011), di Hotel Mandala Puri, Kota Malang.
Ketika ditanya mengapa siap mendukung sosok perempuan jadi Walikota Malang? Sumiati menjelaskan, saat ini sudah saatnya perempuan memimpin. “Saat ini momen tepat untuk mengoptimalisasi peran perempuan di semua lini. Selama ini, peran perempuan sudah menunjukkan kemajuan yang luar biasa. Berbeda dengan masa orde baru,” imbuhnya.
Sumiati menambahkan, di Kabupaten Malang, yang menjadi daerah terbesar TKI, mayoritas adalah perempuan. “Tidak ada larangan seorang perempuan menjadi TKI, tapi berbagai hal harus dipersiapkan agar setelah sampai di negara yang dituju tidak terjadi diskriminasi atau kekerasan lainnya. SDM yang mapan untuk perempuan, itu harus segera diperkuat. SDM nya harus berkualitas dan mempunyai kemampuan atau pengetahuan yang cukup untuk menjadi TKI,” sambungnya.
Saat disinggung bagaimana agar perempuan lebih leluasa dan pro aktif bergerak di sektor politik dan posisinya sama dengan laki-laki, Sumiati menjawab, terlebih dahulu harus menyelesaikan persoalan domestik terlebih dahulu. “Selesaikan persoalan dalam negeri, persoalan keluarga, suami dan anak, baru bisa masuk pada ranah politik,”jelasnya.
Lebih lanjut, soal dukungan sosok perempuan menjadi Walikota Malang, Sumiati siap mengawal dan berada di garda depan untuk mendukung sosok perempuan. Jangan sampai kalah perempuan ke peran laki-laki. “Itulah peran perempuan yang berspektif gender. Saat ini, saya telateni perempuan agar lebih pro aktif dalam gerakan sosialnya,”lanjutnya.
Sementara disentil persoalan kesiapan dirinya maju menjadi Pilwali Kota Batu, yang akan berlangsung 2012 mendatang, Sumiati enggan membeberkan lebih lanjut. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada partai. “Saya apa kata partai. Kalau partai mempecayakan kepada saya, ya harus siap,” katanya singkat.
Di Kota Malang dan Kota Batu, yang sudah santer di masyarakat umum, yang akan maju menjadi calon Walikota, untuk di Kota Malang, ada Heri Pudji Utami, istri Walikota Malang, Peni Suparto, dan Sri Rahayu, yang saat ini menjadi anggota DPR RI, dari dapil Malang Raya. Di Kota Masih yang santer masih Walikota saat ini, Eddy Rumpoko.
Selain itu, acara yang dihadiri Sumiati itu, adalah acara Semiloka yang diselenggarakan oleh FPNI Jawa Timur. Acara itu bertema “PeningkatanPartisipasi Perempuan dalam Optimalisasi Pembangunan daerah di Jatim yang berspektif Gender”. “Hasil dari Semiloka ini, akan dibawa ke Pemerintah Provinsi Jatim nantinya,” kata Panitia Pelaksana Semiloka, Tri Setia Rini.
Hadir dalam acara itu, perwakilan dari seluruh daerah di Jawa Timur. “Masing-masing daerah, ada 2 perwakilan yang hadir. Ini murni kepentingan pemberdayaan peran perempuan di masing-masing daerah di Jatim, dan tidak ada faktor lain,” pungkasnya. (say/dmb)