Kedungkandang, (malangkota.go.id) – Membekali santri dengan keterampilan produktif di masa pandemi Covid-19, Pondok Pesantren Alhayatul Islamiyah, Kelurahan Kedungkandang, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang mengembangkan pertanian perkotaan atau urban farming dan budidaya cacing. Para santri dilatih beternak cacing dan membuat berbagai produk turunannya.
Pengajar Ponpes Alhayatul Islamiyah, Ahmad Khalid Mawardi mengatakan sengaja membekali santri dengan urban farming untuk menambah kecakapan hidup. Harapannya setelah santri lulus dari pondok mereka bisa mandiri saat kembali ke masyarakat.
“Banyak usaha yang kami kembangkan di ponpes ini, mulai dari Alhayat Mart, air minum kemasan, usaha rajut. Hari ini anak-anak dikenalkan budidaya cacing dan urban farming,” jelas Ardi, panggilan akrab Ahmad Khalid Mawardi, Senin (15/2/2021).
Ardi menambahkan urban farming sebagai dasarnya dikenalkan kepada santri adalah budidaya cacing. Dari cacing bisa dikembangkan berbagai produk, mulai dari kascing, pembuatan asam amino, kopi cacing, teh cacing, dan berbagai produk lain yang memiliki nilai jual tinggi. “Kami bekerja sama dengan rumah organik AA Farming yang lebih dahulu bergelut di bidang usaha cacing,” ujar Ardi.
Dengan mendapatkan bimbingan langsung dari pihak yang berpengalaman, Ardi berharap usaha pengembangan urban farming di Ponpes Alhayatul Islam bisa sukses. Saat ini ponpes memiliki 1.050 santri yang terus dibina agar menjadi insan yang berkualitas.
Mentor budidaya cacing dari rumah organik AA Farming, Anik Eko Sulistyo tertarik membimbing usaha cacing di Ponpes Alhayatul Islam. Karena melihat ponpes ini sangat serius dalam mengembangkan berbagai bisnisnya. Selain itu, ponpes juga memiliki lahan yang cukup, anak-anak mau belajar, dan teknologi yang mendukung.
“Untuk pembelajaran hari ini fokus pada usaha budidaya cacing dan pembuatan kompos dari cacing. Ke depan akan kami berikan pelatihan untuk membuat produk olahan dari cacing,” ujar Anik Eko Sulistyo.
Jika sudah memiliki cacing sendiri, kata dia, Ponpes Alhayatul Islam bisa membuat berbagai produk dengan bahan baku cacing. Mulai dari membuat kompos dari cacing, teh cacing, kopi cacing, asam amino cacing, dan produk herbal lainnya.
“Tentu tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Kami ajari dahulu mulai hal-hal dasar dari budidayanya dahulu. Jika sudah bisa, tentu akan dikembangkan ke yang lain,” terang Nimas. (cah/ram)