Malang, (malangkota.go.id) – Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji mengungkapkan bahwa Malang termasuk kota literasi yang terus menerus perlu dikuatkan. Hal tersebut diungkapkan saat memberikan arahan dalam forum perangkat daerah/lintas perangkat daerah (FPD) dalam penyusunan rancangan rencana kerja (renja) Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah (Dispussipda) Kota Malang yang digelar di Hotel Atria, Kamis (25/02/2021).
Sutiaji berharap agar perpustakaan umum menjadi salah satu sumber ajar yang mampu memfasilitasi perubahan sikap individu. Artinya perpustakaan bukan hanya sekadar menyediakan bacaan, namun juga melakukan seleksi terhadap bacaan yang disajikan agar sesuai dengan nilai-nilai bangsa yang menghadapi tantangan besar pada era keterbukaan informasi saat ini.
“Karena banyak orang cerdas, tapi tidak memberikan sumbangsih pada kebaikan,” ujar Sutiaji di hadapan berbagai pemangku kepentingan, di antaranya perwakilan perangkat daerah, komunitas pegiat literasi, dan perwakilan masyarakat.
Selain penguatan literasi, Sutiaji juga memberikan penekanan agar tata kelola arsip daerah semakin diperbaiki dan dijaga. Penataan arsip yang semakin baik diyakini mampu mendukung upaya mencegah permasalahan seperti dokumen terkait aset-aset daerah.
Menyikapi arahan Wali Kota Malang itu, Plt. Kepala Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah, Suwarjana, SE., MM mengungkapkan pihaknya siap menjalankan program dan kegiatan strategis yang selaras dengan harapan penguatan literasi dan kearsipan. Pada tahun ini telah dimulai inisiatif program peningkatan budaya baca melalui pendistribusian setidaknya 300 judul per kelurahan sebagai upaya jemput bola.
“Ini adalah cara mendekatkan diri kepada masyarakat agar tersedia ‘perpustakaan’ di setiap kelurahan. Nantinya pihak kelurahan menyediakan tempat dan satu orang petugas untuk mengelola.,” beber Suwarjana.
Sementara untuk perpustakaan keliling akan ditambah dan difokuskan pada lokasi-lokasi publik. Demikian halnya terkait arsip daerah, program strategis pembangunan depo arsip yang selama ini belum dimiliki Pemerintah Kota Malang akan segera terealisasi.
“Arsip ibarat roh kita. Kehidupan kita arsip. Maka di 2021 kami membuat detail engineering design (DED) dan 2022 membangun (depo arsip). Harapan kami, semua perangkat daerah, mulai sekarang untuk arsip-arsip yang tidak dibutuhkan setiap saat, tolong titipkan ke kami, baik arsip fisik maupun digital,” ujarnya. (ndu/ram)