Klojen (malangkota.go.id) – Rancangan Awal Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Malang Tahun 2018-2023 telah disepakati dan ditandatangani oleh Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji dan Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika usai sidang paripurna DPRD Kota Malang, Rabu (3/3/2021).
Nantinya, penyusunan perubahan RPJMD yang disepakati merupakan persetujuan bersama antara eksekutif dengan legislatif. Meski telah disepakati, beberapa fraksi yang ada di DPRD Kota Malang memberikan catatan, baik terkait progres pertumbuhan ekonomi, peningkatan peluang peluang usaha bagi pelaku UMKM, dan lain-lain. Hal ini mengingat saat ini masa pandemi Covid-19 belum usai dan butuh penanganan lebih lanjut yang menjadi prioritas utama dari Pemerintah Kota Malang.
“Pandemi Covid-19, menjadikan arah kebijakan pada RPJMD harus ikut menyesuaikan. Mau tidak mau itu akan berpengaruh pada asumsi capaian kinerja di tahun 2020, ini kan berbalik. Karena ini sifatnya wabah, target di 2020 tidak tercapai, karena wabah. Padahal semuanya target disesuaikan di RPJMD,” terang Sutiaji.
Wali Kota Malang optimis bahwa pemerintah bisa menaikkan kembali pendapatan daerah sehingga bisa dimanfaatkan untuk percepatan pembangunan. Optimisme Pemkot Malang diingatkan juga oleh fraksi, dan diingatkan akan potensi keuangan. Ini semestinya menjadi perhatian bagi penguatan ekonomi semua.
“Saya masih optimis. Pendapatan kita diasumsikan turun, tapi kenyataannya saat ini kami tekankan percepatan intensifikasi. Intensifikasi saja ada potensi Rp20 hingga Rp30 miliar. Ini menjadi penguatan agar RPJMD kita tidak turun terlalu drastis karena pandemi. Semakin kita percepatan, semakin akses keuangan daerah semakin kita kuatkan,” jelasnya lebih lanjut.
Turut hadir memdampingi Wali Kota Malang, Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko, Pj Sekda Kota Malang Ir. Hadi Santoso, serta kepala perangkat daerah di lingkungan Pemkot Malang. (yon/ram)
