Malang, (malangkota.go.id) – Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Kota Malang tahun 2021 saat ini tengah memasuki tahap presentasi dan wawancara. Acara ini dilaksanakan selama dua hari, yakni 16-17 Maret 2021 dan diikuti oleh 46 tim dari perangkat daerah, unit kerja perangkat daerah dan perusahaan daerah di lingkungan Pemerintah Kota Malang.
Setelah menjalani tahap presentasi dan wawancara, nantinya peserta akan ditetapkan menjadi enam terbaik dan tiga terbaik. “Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik ini tiap tahun kita gelar dan nanti kita akan mendapatkan top 3 dan top 6 yang akan kita usulkan untuk kompetisi di tingkat provinsi dan nasional,” ujar Kepala Bagian Organisasi Setda Kota Malang, Boedi Utomo, SE., M.Si di Hotel Gajahmada, Selasa (16/03/2021).
Tujuan utama dari KIPP ini yang digelar oleh Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kota Malang ini adalah, untuk mendorong percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik. Inovasi yang disajikan tentunya harus memiliki nilai yang memenuhi beberapa kriteria. Pertama, memiliki kebaruan di mana gagasannya unik, mempunyai pendekatan yang baru dalam penyelesaian masalah, kebijakan dan desain pelaksanaannya unik, atau modifikasi dari inovasi pelayanan publik yang telah ada untuk penyelenggaraan pelayanan publik.
Kedua, efektif di mana memperlihatkan capaian yang nyata dan memberikan solusi dalam penyelesaian permasalahan. Ketiga, bermanfaat dalam menyelesaikan permasalahan yang menjadi kepentingan dan perhatian publik. Keempat, dapat ditransfer atau direplikasi seperti menjadi contoh, rujukan atau dapat diterapkan oleh unit penyelenggara pelayanan publik lainnya. Kelima, berkelanjutan.
Menurut Boedi, Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kota Malang tahun 2021 diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19 tidak mengurungkan semangat para peserta dalam berpartisipasi. Namun justru mendorong lahirnya berbagai inovasi menarik untuk mempermudah dan mendukung aktivitas masyarakat dalam masa pandemi.
“Tahun ini yang menarik banyak sekali sekolah yang biasanya itu inovasinya sangat sedikit dan sangat terbatas. Namun tahun ini banyak sekali sekolah yang mulai punya inovasi,” ujar salah satu tim dewan juri, Ir. Dina Limanto saat ditemui usai menilai presentasi dan wawancara paparan inovasi peserta di hari pertama.
Beberapa perangkat daerah dan unit kerja perangkat daerah yang mengikuti KIPP 2021 memang menyajikan berbagai inovasi menarik sesuai dengan tugas dan fungsinya, seperti metode dan aplikasi pembelajaran di masa pandemi, pelayanan administrasi berbasis drive thru, konservasi sumber daya air dan lain-lain.
“Saya pikir kegiatan ini sangat bagus untuk memotivasi dan menyemangati perangkat daerah untuk berinovasi. Namanya berinovasi kalau bisa jangan berhenti, karena mungkin inovasi yang lalu tahun depan sudah tidak jadi inovatif lagi,” tambah Dina Limanto. (eka/ram)