Malang, (malangkota.go.id) – Timbulan sampah plastik liar banyak ditemukan di Kota Malang maupun Kabupaten Malang. Berdasarkan kegiatan brand audit yang telah dilakukan oleh Komunitas Envigreen Society dalam gerakan #PuasaPlastik, ditemukan timbulan sampah liar di Kecamatan Pagak, Waduk Sutami, Kelurahan Mergosono, Kelurahan Kota Lama, Kelurahan Jodipan, dan Kelurahan Kedungkandang.
Akibat menumpuknya sampah tepi sungai, lahan terbuka di tepi jalan akhirnya terurai menjadi mikroplastik atau plastik kecil dengan ukuran kurang dari 5 mm yang berasal dari degradasi sampah plastik yang dibuang sembarangan. “Sampah plastik meliputi tas kresek sekali pakai, styrofoam, botol dan gelas plastik sekali pakai, sedotan plastik sekali pakai serta sachet merupakan sumber utama dari mikroplastik,” ujar Alfin Koordinator Aksi #PuasaPlastik, Kamis (15/04/2021).
Perilaku masyarakat, kata dia, yang membuang sampah sembarangan di lingkungan akan berakhir di perairan, terutama sungai dan laut. Sehingga berdampak terhadap adanya kontaminasi mikroplastik di lingkungan.
Lebih lanjut Alfin menyebutkan bahwa kurangnya fasilitas tempat sampah, pengangkutan sampah, serta kurangnya kesadaran masyrakat dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menyebabkan banyak sampah plastik tercecer di perairan, lahan kosong, bantaran sungai.
“Dibutuhkan regulasi pelarangan penggunaan plastik sekali pakai di Malang, dengan adanya peraturan daerah larangan penggunaan plastik sekali pakai meliputi tas kresek, sedotan, styrofoam, botol air minum sekali pakai, popok dan sachet. Karena jenis-jenis plastik ini rumit untuk didaur ulang. Selain itu perlu adanya peraturan mengenai pelarangan adanya sampah impor di Malang,” ungkap Kurnia Rahmawati Peneliti Envigreen Society.
Gerakan #PuasaPlastik mengajak semua orang untuk tidak menggunakan tas kresek, sedotan, botol air minum dalam kemasan, popok, styrofoam dan sachet. Menyikapi ancaman mikroplastik yang berasal dari sampah plastik, aktivis lingkungan Jawa Timur mendeklarasikan gerakan #PuasaPlastik.
“Kami generasi milenial Indonesia akan berpartisipasi untuk Indonesia bebas sampah plastik mulai hari ini. Kami pemuda Indonesia berjanji akan berhenti menggunakan produk plastik sekali pakai, menggunakan produk yang ramah lingkungan, memilah sampah organik dari sampah anorganik, menolak adanya pembakaran sampah, mendukung produksi produk yang ramah lingkungan berkelanjutan, dan penolakan adanya sampah impor di Malang,” tutup Kurnia Rahmawati. (say/ram)