Kedungkandang, (malangkota.go.id) – Tinggal di gunung dan jauh dari lautan tidak mengurangi kreativitas Dieke Anggrianto dalam memanfaatkan segala keterbatasan. Melalui penelitian panjang, pria yang tinggal Jalan Mayjen Sungkono Nomor 8 Kota Malang ini berhasil memecahkan mitos orang Indonesia tidak bisa memproduksi telur artemia atau cysts artemia.
Artemia merupakan pakan hidup alami yang banyak digunakan dalam usaha pembenihan ikan dan udang dikarenakan kandungan nutrisinya yang sangat baik. Artemia sendiri merupakan salah satu jenis Zooplankton yang hidup diperairan asin.
Selama ini, data yang ada di Indonesia setiap tahun tidak kurang dari 40 ton telur artemia yang diimpor dari luar negeri. Jika dinominalkan sekitar Rp56 miliar. Dengan temuan arek Malang ini menjadi harapan bangsa Indonesia bisa mengurangi impor telur artemia.
Melalui teknologi rakitan sendiri, Dieke Anggrianto berhasil memproduksi cysts artemia dengan kualitas tidak kalah dengan telur artemia buatan luar negeri. Ia menggunakan merek Alien Farm Ngalam yang diproduksi di Kota Malang dan siap bersaing di pasar global.
“Awal mengembangkan artemia, saya juga sering mengalami kegagalan. Baru setelah lima tahun melakukan uji coba kini saya bisa mengembangkannya,” jelas Dieke, Kamis (15/4/20121).
Dieke menjual telur artemia lebih murah dari harga pasar telur artemia impor, yakni Rp120.000 per 20 gram telur. “Dari serangkaian penelitian yang saya lakukan, saya tetas telur artemia produk Alien Farm Ngalam mencapai angka 90 persen,” ujar Dieke.
Bukan hanya daya tetasnya yang tinggi, Dieke menyebutkan telur artemia yang diproduksinya juga lebih unggul dalam beradaptasi dikembangkan di Indonesia. Karena sudah melalui pengembangkan di Malang, artemia yang di produksi bisa dibudiyakan di Indonesia dengan lebih baik.
Selama ini kendala menetaskan telur artemia impor kesulitan untuk membesarkan. Sedangkan telur artemia produksi Alien Farm Ngalam bisa dikembangkan hingga beranak-pinak. Dengan pemeliharaan yang benar, maka cukup sekali saja membeli telur produksi Alien Farm Ngalam. Selanjutnya tidak perlu membeli lagi karena bisa dibudidayakan.
Selain menjual telur artemia, Dieke mengungkapkan yang dikelolannya juga menjual artemia hidup, baik yang masih kecil maupun telur artemia yang sudah menjadi indukan. Melalui jalan ini dia berharap bisa membantu para pembudiya ikan untuk mendapatkan pakan artemia hidup. (cah/ram)