Malang, (malangkota.go.id) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Malang mengadakan penyuluhan kesehatan bertema obesitas secara daring, Selasa (25/1/2022). Acara ini diadakan dalam rangka Hari Gizi Nasional (HGN) 2022 yang diperingati setiap tanggal 25 Januari.
“Kami ingin mengedukasi masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat, terutama pola makan untuk meminimalisir risiko obesitas. Karena obesitas ini bisa menjadi pemicu berbagai penyakit, seperti diabetes, jantung, stroke, dan lainnya,” jelas Direktur RSUD Kota Malang dr. Rina Istarowati.
Acara yang bertema ‘Aksi Bersama Cegah Obesitas dengan Asuhan Nutrisionis’ menghadirkan narasumber seorang ahli gizi dari RSUD Kota Malang Eny Fitrianti Wijasari, S. Gz. Bukan tanpa alasan RSUD Kota Malang mengangkat tema tersebut, karena tema HGN tahun ini adalah ‘Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas.’
“Obesitas adalah kondisi ketika lemak yang menumpuk di dalam tubuh sangat banyak, akibat kalori masuk lebih banyak disebabkan ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama. Jika tidak segera ditangani, obesitas dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, hipertensi, hingga diabetes,” terang Eny Fitrianti.
Perlu diketahui, bahwa seseorang dikatakan mengalami obesitas jika Body Mass Index (BMI) berada di atas angka 25. Saat BMI seseorang menyentuh angka 23–24,9, maka ia dikategorikan mengalami kelebihan berat badan. BMI normal berada di kisaran angka 18,5–22,9. Jika seseorang memiliki BMI di bawah angka 18,5, maka ia memiliki berat badan di bawah normal.
“Biasanya orang obesitas itu mengalami sulit tidur, merasa nyeri di punggung dan sendi, keringat berlebihan, sesak napas. Juga ada yang merasa mudah lelah dari ringan sampai ekstrem, mengalami masalah kulit. Bagi wanita menstruasinya tidak teratur. Rata-rata orang obesitas juga selalu mendengkur saat tidur,” paparnya.
Selain itu, Eny Fitrianti menambahkan, beberapa pola makan yang salah dan menyebabkan obesitas. Di antaranya adalah banyak mengonsumsi makanan berlemak dan gula. “Banyak juga orang yang tidak sarapan, tapi malah porsi makan siang dan atau makan malam ditambah. Makan yang tidak teratur juga bisa jadi penyebab obesitas, selain suka ngemil tapi kurang sayur dan buah,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Eny Fitrianti mengajak masyarakat untuk mengatur pola makan yang baik. Sehingga bisa terhindar dari obesitas dengan mengatur pola makan, menghitung kebutuhan kalori yang dibutuhkan dan memilih bahan makanan yang tepat. Konsumsi sayur dan buah minimal lima porsi setiap hari membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak berlebih.
“Sarapan juga harus dibiasakan. Jangan tidur yang berlebihan, imbangi dengan aktivitas fisik dan olahraga. Untuk mengatasi masalah obesitas, kuncinya harus sabar. Waktu yang dibutuhkan setiap orang berbeda. Dan perlu diwaspadai jika berat badan turun drastis secara tiba-tiba, malah ada kemungkinan ada masalah kesehatan tertentu,” tutupnya. (ari/ram)