Malang, MC – Guna meminimalisir dan mencegah terjadinya klaster Covid-19 di Kota Malang, khususnya dari lingkungan industri atau pabrik, terutama saat serangan varian Omicron masif seperti saat ini, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji mengimbau semua industri agar menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Pasalnya, dari sebuah pabrik turut menentukan stabilitas perekonomian masyarakat karena ada simbiosis mutualisme di dalamnya. Misalnya ketika terjadi klaster atau sebuah pabrik ditutup dan terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam skala besar, maka yang akan rugi serta dirugikan bukan hanya pihak pabrik dan para karyawan saja, tetapi juga sektor lain yang berkaitan.
Sebut saja misalnya para sopir angkutan kota dan tukang becak yang tiap hari mengantar para karyawan pabrik. Begitu juga pedagang di pasar rakyat dan pedagang kaki lima yang biasanya mangkal di depan pabrik, pendapatannya akan menurun drastis.
Beberapa hal itu yang disampaikan Wali Kota Sutiaji pada Jumat (18/2/2022) usai meninjau dan memastikan penerapan protokol kesehatan di sebuah pabrik rokok yang ada di Jalan Industri Barat Nomor 2 Kota Malang. Terkait hal tersebut, maka pihaknya akan intens melakukan pengecekan seperti ini di sejumlah industri, khususnya beberapa pabrik rokok berskala sedang dan besar di Kota Malang.
“Kami akan melakukan pengecekan seperti secara berkala dan tidak hanya ketika kasus Covid-19 meningkat. Sehingga nantinya akan terbentuk industri atau pabrik yang tangguh Covid-19. Maka dari itu sarana prasarana penunjang protokol kesehatan ini di setiap pabrik harus memadai,” imbau orang nomor satu di Pemkot Malang itu.
Pabrik rokok yang dikunjungi hari ini, disampaikan Wali Kota Sutiaji, telah mendapat predikat pabrik tangguh Covid-19 dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Satgas Covid-19 pusat beberapa waktu lalu. Pihaknya mengimbau agar Satgas Covid-19 di setiap pabrik kinerjanya diintensifkan lagi dan para karyawan mematuhi protokol kesehatan.
“Mitigasi di setiap industri harus terus dikuatkan, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan demikian dari sebuah industri tangguh ini akan turut menjadi salah satu pengungkit ekonomi masyarakat yang kuat dan berkesinambungan,” pungkas Sutiaji. (say/yon)