Malang, (malangkota.go.id) – Selain penerapan protokol kesehatan secara ketat, vaksinasi dosis kedua dan ketiga sejauh ini diklaim dapat menekan kasus Covid-19, terutama dengan adanya varian Omicron. Oleh sebab itu, bagi warga yang belum divaksin dan atau belum menerima suntikan vaksin dosis kedua maupun ketiga hendaknya segera menjalani vaksinasi.

Sekretaris Daerah Kota Malang Erik Setyo Santoso, ST., MT (pakai rompi dan kopiah hitam) turut mendampingi Menko PMK Muhadjir Effendy saat meninjau pelaksanaan vaksinasi

Hal itu yang ditekankan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PKM) Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Kota Malang pada Minggu (27/2/2022). Kali ini Menko Muhadjir meninjau vaksinasi di klinik TNI di Rampal dan di sebuah pusat perbelanjaan di sekitar Alun-Alun Merdeka.

Menurutnya, meski gejala atau dampak dari serangan virus Omicron ini tidak seganas virus varian Delta, yaitu hanya bergejala ringan dan sedang, namun masyarakat hendaknya tetap waspada. “Penularan virus ini sangat cepat, sehingga harus benar-benar diantisipasi,” imbuhnya.

Selain mendorong percepatan vaksinasi dosis kedua dan ketiga, eks Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu juga mengimbau agar capaian vaksinasi bagi lanjut usia atau lansia lebih dipercepat lagi. Pasalnya, para lansia ini sangat rawan atau rentan terpapar Covid-19 dan di beberapa kabupaten/kota masih ada yang tersendat pelaksanaannya.

“Di daerah lain, selain di Kota Malang, capaiannya pun kurang dari 70 persen, maka dari itu harus dilakukan percepatan. Sejauh ini sekitar 46 persen orang yang rawan terpapar atau saat terpapar dengan gejala berat, selain lansia juga karena belum vaksin, belum menerima vaksinasi dosis kedua maupun ketiga serta abai terhadap protokol kesehatan,” jelasnya.

Sesuai instruksi dari Kementerian Kesehatan, disampaikan Menko Muhadjir, untuk vaksin dosis ketiga yang biasanya disuntikkan enam bulan setelah vaksin kedua, kini sudah bisa disuntikkan tiga bulan setelah vaksin kedua. Di sisi lain, dia mengapresiasi berbagai berbagai pihak, seperti TNI-Polri di Kota Malang yang selama ini memberi layanan jemput bola vaksinasi bagi para lansia dan penyandang disabilitas.

Lebih jauh Muhadjir menyampaikan jika kejadian ikutan pascaimunisasi atau KIPI hingga saat ini sangat minim dan kalau ada pun masih bisa ditangani, karena dampaknya biasa, seperti demam dan pusing. “Secara umum di Kota Malang pelaksanaan vaksinasinya, terutama bagi lansia sudah cukup bagus karena sudah mencapai 70 persen, meski demikian harus terus dilakukan percepatan,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Malang Erik Setyo Santoso, ST., MT yang turut mendampingi Menko PMK, bahwa pihaknya akan terus menggencarkan pelaksanaan vaksinasi terutama bagi para lansia, penyandang disabilitas dan pelajar. “Selama ini kami menggandeng berbagai elemen masyarakat guna maksimalisasi pelaksanaan vaksinasi ini,” ucapnya.

Erik mengingatkan, meski sudah menerima suntikan vaksin dosis ketiga atau booster, warga masyarakat hendaknya tetap berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. “Vaksin ini bukan obat, tapi untuk menekan resiko atau dampak yang ditimbulkan ketika seseorang terpapar Covid-19,” pesan Erik. (say/ram)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content