Blimbing, (malangkota.go.id) – Harga cabai yang naik hingga Rp100 ribu per kilogram tidak membuat pengusaha sambal, Heni Wardani menyerah dan berputus asa. Wanita yang tinggal di Plaosan Permai Estate A-47 menyiasati naiknya harga cabai dengan langkah yang cerdas.
Heni Wardhani mengungkapkan meski harga cabai naik, dia tetap bisa menjaga kualitas sambel buatannya tetap memiliki kualitas terbaik. Dengan kondisi ini, pihaknya hanya mengurangi produksi sambil dan menunggu harga cabai turun kembali.
“Kalau sepekan, di saat harga cabai murah, kami biasa menghabiskan cabai 100 kg. Saat ini dalam sepekan kami hanya memproduksi sambal dengan cabai 50 kg,” jelas Heni, Jumat (10/6/2022).
Pengalaman di tahun sebelumnya hingga pernah menjalani harga caba Rp140.000,00/kg menjadi pengalaman berharga. Sehingga saat ini bisa semakin siap menghadapi turun-naiknya harga cabai. Terlebih saat ini selain harga cabai yang naik, harga minyak goreng, bawang merah, yang menjadi bahan baku utama pembuatan sambal cabai Mama Ni juga naik.
“Selain mengurangi produksi, sambil menunggu harga cabai turun kami juga hanya memproduksi sambal yang menjadi best seller dari 33 jenis koleksi sambal yang kami buat,” kata Heni.
Melalui cara ini pihaknya yakin usaha sambal Mama Ni yang dibuat tetap bisa eksis di tengah kenaikan harga yang begitu tinggi. Terlebih dengan naiknya berbagai macam harga ini ternyata juga diimbangi dengan bertambahnya permintaan.
“Asalkan bisa menjaga kualitas pengalaman saya selama ini saat harga harga naik permintaan Sambal Mama Ni justru naik pula. Ini yang membuat kami optimis ke depan usaha kami masih bisa terus eksis,” kata Heni.
Selain dipasarkan dari rumah, Heni menyebutkan, usaha sambal Mama Ni juga dijual melalui online dan memanfaatkan teknologi, serta supermarket dan toko oleh-oleh. Dengan kemasan yang praktis dan menarik, Sambal Mama Ni saat ini sudah dipasarkan di berbagai daerah di Indonesia.
“Pesanan dari luar negeri juga ada, yakni Malaysia, Singapura, Jepang, dan Turki. Biasanya pesanan itu datang dari wisatawan yang datang di Indonesia maupun saat pameran di Malang, Surabaya, Yogyakarta, Bali , dan Jakarta,” kata Heni.
Terkait resep agar sambal yang dibuat tetap lezat, Heni menceritakan, kuncinya ada di pemilihan cabai segar untuk bahan baku produksi. Sejak 13 tahun menggeluti usaha sambel Mama Ni, pihaknya selalu menggunakan cabai segar sebagai bahan baku dan tidak pernah menggunakan cabai kering.
“Salah satu ciri cabai segar adalah saat digunakan tangkainya masih hijau. Itu membuat sambal buatan kami rasanya selalu tetap terjaga hingga saat ini,” terang Heni. (cah/ram)