Malang, (malangkota.go.id) – Meski pandemi Covid-19 saat ini relatif terkendali, namun masyarakat diimbau tetap waspada karena pandemi ini belum berakhir, terlebih adanya varian virus baru yaitu Omicron XXB. Begitu juga walaupun di Kota Malang belum ada pasien yang terkonfirmasi, namun di daerah lain ada yang terdeteksi.
Pesan itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Husnul Muarif pada Selasa (2/11/2022). Menurutnya, orang yang bergejala terjangkiti Covid-19 varian Omicron XBB ini mirip omicron awal dan tidak seperti varian alpha atau delta terdahulu. Biasanya pasien mengalami flu, dan dengan menjalani isolasi mandiri nantinya akan sembuh.
Dijelaskan pria berkacamata itu, pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit. Varian ini terbilang cepat menular, namun fatalitasnya tidak lebih parah dari varian omicron. “Masyarakat kami minta tetap waspada dan jangan lengah. Patuhi prokes meskipun sudah banyak yang mulai abai,” ungkap Husnul.
Bagi warga yang belum melakukan vaksin ketiga atau booster, hendaknya segera vaksin guna meminimalisir tertularnya virus mematikan ini. Warga bisa booster di kantor Dinas Kesehatan Kota Malang di Jalan Simpang L.A Sucipto setiap hari Kamis-Jumat pada jam kerja. Vaksinasi juga bisa di sentra vaksinasi yang ada di Politeknik Kesehatan Malang yang ada di Jalan Besar Ijen setiap hari Senin-Jumat dengan jenis vaksin Pfizer.
“Sejauh ini capain vaksinasi booster sekitar 60 persen. Untuk booster kedua khusus tenaga kesehatan sudah 100 persen. Masyarakat umum bisa mendapat booster kedua dengan melakukan pengecekan di aplikasi peduli lindungi. Jika sudah ada tiket vaksinnya maka segera melakukan vaksinasi di fasilitas kesehatan terdekat, seperti puskesmas atau klinik,” sambung Husnul.
Varian Omicron XBB sendiri terkonformasi masuk Indonesia setelah ada empat kasus pasien bergejala ringan seperti batuk dan pilek. Tetapi varian ini terbilang mirip flu karena semua pasien sudah sembuh setelah melakukan isolasi mandiri dan tidak dirawat di rumah sakit. Keempatnya berlokasi di DKI Jakarta dengan dua pasien transmisi lokal, satu pasien transmisi luar negeri dan satu pasien lagi berlokasi di Surabaya (riwayat perjalanan ke Singapura). (say/ram)