Batu, (malangkota.go.id) – Kinerja ekonomi di wilayah kerja Bank Indonesia Malang termasuk Kota Malang diperkirakan masih melanjutkan tren positif meskipun termoderasi berlanjutnya tensi geopolitik dan harga energi serta pangan dunia.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang Samsun Hadi dalam acara Sinergi Menuju Ekonomi yang Kreatif, Tangguh, Teruji dan Terdigitalisasi (Sekartaji) 2023 di Batu, Jumat (17/3/2023).
Alhamdulillah di Malang, pertumbuhan ekonomi lebih bagus dari provinsi dan nasional. Kinerja pembiayaan kredit tumbuh positif dan NPL (Non-Performing Loan) masih di bawah lima persen. Kita juga mendorong literasi keuangan,
“TP2DD (Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah) juga kita perdalam (perannya) termasuk on boarding UMKM,” terang Samsun
Demi menjaga stabilitas pertumbuhan penguatan digitalisasi sistem pembayaran menjadi salah satu kebijakan nasional. Malang, menurut Samsun menunjukkan kinerja sangat baik.
“Penggunaan transaksi nontunai, khususnya QRIS mencapai 472 ribu sekian, menaik sekitar 20 persen dibanding tahun yang lalu,” tambahnya.
Hal ini selaras dengan hasil survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang telah dirilis Desember 2022 lalu, dimana tingkat literasi keuangan Kota Malang terukur pada level 69,43 persen, dan ini tertinggi secara nasional.
Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin melek atas informasi dan perkembangan dunia keuangan saat ini.
Atas kemajuan tersebut Kota Malang pun meraih penghargaan dari Bank Indonesia sebagai salah satu TP2DD terbaik tahun 2023.
Terimakasih atas apresiasi dari Bank Indonesia Malang. Literasi keuangan dan literasi digital di Kota Malang alhamdulillah semakin baik.
“Tentu ini kerja bareng kita semua,” ucap Asisten Perekonomian Pembangunan Setda Kota Malang Ir. Diah Ayu Kusuma Dewi, MT usai menerima penghargaan mewakili Wali Kota Malang.
Selain optimalisasi TP2DD, perluasan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah (ETP) ke depan terus menjadi garapan serius Pemkot Malang.
Diantaranya melalui terobosan digitalisasi pembayaran pajak dan retribusi daerah, perluasan pemanfaatan katalog elektronik pengadaan barang/jasa dan pengembangan aplikasi belanja UMKM Malpro.
Harapannya, sokongan digitalisasi yang menyentuh sektor riil tersebut mampu menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi Kota Malang yang tahun 2022 menyentuh rekor tertinggi dalam 12 tahun terakhir pada angka 6,32 persen. (ndu/yon/toeb)
