Klojen (malangkota.go.id) – Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji meresmikan Gedung Sekretariat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kota Malang, Jumat (15/9/2023). Tak hanya sekadar menjadi kantor, gedung ini juga menjadi rumah bagi sekitar 500 apoteker yang tergabung dalam IAI Kota Malang.
Penanggung jawab realisasi pembangunan Rumah Kita Ikatan Apoteker Indonesia Kota Malang, Apt. Dra. Arofa Idha, M.Farm-Klin menyampaikan bahwa gedung sekretariat IAI dibangun di atas lahan milik Pemerintah Kota Malang yang terletak di Jalan WR Supratman, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
“Terima kasih untuk Pemkot Malang yang telah mengizinkan lahan ini kami sewa untuk dijadikan sebagai kantor sekretariat. Ini berkah bagi kami, karena sejak berdirinya IAI, kantor sekretariat selalu berpindah-pindah, nomaden mengikuti ketuanya,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam sambutannya Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan bahwa dengan adanya gedung ini diharapkan dapat menguatkan eksistensi dan peran apoteker dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kota Malang.
“Atas nama Pemkot Malang kami memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih. Saya sempat sampaikan sebelumnya bahwa IAI harus lebih kuat, lebih hebat, punya jati diri dan eksistensi yang kuat. Ditandai dengan simbol kantor secretariat ini,” ujarnya.
Terkait penggunaan lahan peerintah untuk kantor sekretariat ini, Sutiaji memberi kemudahan penggunaan aset jika memang digunakan untuk kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. “Manfaatkan tanah milik Pemkot (Malang) ini. Prinsipnya kami terus mengoptimalkan aset pemkot untuk kepentingan masyarakat,” sambungnya.
Sutiaji menyebutkan bahwa peran apoteker sangat dibutuhkan untuk meningkatkan literasi kesehatan masyarakat, termasuk terkait obat-obatan. Disampaikannya bahwa apoteker sebagai pihak yang berkompeten terkait kefarmasian menjadi bagian penting di dalam upaya tersebut.
“Kini banyak penyalahgunaan obat terlarang, jadi perlu kita mitigasi bersama. Tolong berikan literasi kepada masyarakat. Bekerja sama dengan kami, perangkat daerah terkait seperti Dinas Kesehatan, Dispangtan, juga Diskopindag. Empat poin yang menjadi keharusan bagi kita yakni penguatan literasi yang menjadi langkah promotif, lalu preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Tentu orientasi kita bersama adalah agar masyarakat kita sehat,” pungkasnya. (ari/yon)