Lowokwaru (malangkota.go.id) – Di era digitaslisasi seperti sekarang ini, segala aktivitas keuangan manusia semakin terintegrasi. Mulai dari rekening bank, kartu kredit, hingga dompet digital. Semua informasi keuangan ini rawan menjadi target yang menarik bagi penjahat siber.
Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Ir. Denar Regata Akbi, S.Kom, M.Kom, Senin (31/10/2023) membahas beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan keamanan siber di rekening atau dompet digital.
Salah satu ancaman utama terhadap keamanan siber pada dompet digital adalah serangan web phishing. Biasanya web phising ini dilakukan dengan mengirim tautan atau link. Melalui tautan palsu itulah mereka berusaha mendapatkan informasi rahasia seperti kata sandi atau data lainnya untuk membobol dan mendapat akses ke aplikasi finansial yang bersangkutan.
“Rata-rata phising itu dilakukan di web atau di email. Si attacker ini mengelabui user dengan cara mengirim link yang hampir sama persis. Jadi mereka kadang cuma mengubah di bagian besar kecilnya huruf di url-nya, tapi si user seringkali tidak memperhatikan detail itu. Jadi kita langsung klik dan dialihkan ke web yang salah,” ujar dosen Teknik Informatika tersebut.
Di sisi lain serangan keamanan siber juga melibatkan taktik sosial yang dikenal sebagai social engineering. Penjahat siber menggunakan manipulasi psikologis untuk mendapatkan informasi rahasia. Denar mengatakan, social engineering mampu membuat user menyerahkan berbagai informasi pribadi. Maka dari itu ia mengingatkan agar selalu waspada terhadap orang yang meminta informasi rahasia melalui telepon, email atau pesan teks.
Jalan lain yang biasa dilakukan pelaku juga bisa melalui layanan hotspot atau Wi-Fi. Apalagi pengguna juga tidak tahu perimeter keamanannya seperti apa. Jadi ketika seseorang menghubungkan perangkatnya ke jaringan Wi-Fi atau hotspot sembarangan dan membuka internet banking atau m-banking, tentu hal ini akan sangat riskan untuk diserang. “Tiba-tiba malwarenya sudah masuk dan bisa mengambil informasi-informasi penting dan akhirnya m-bankingnya terbobol,” katanya.
Denar juga menyarankan untuk teliti dalam mengunduh aplikasi di App Store maupun Play Store. Pastikan bahwa aplikasi tersebut kredibel dan terpercaya. Begitupun dengan mengaktifkan fitur keamanan yang kuat, seperti otentikasi dua faktor.
Menurutnya, penting untuk memahami bahwa tidak ada sistem keamanan yang benar-benar mumpuni. Semua tentu butuh kewaspadaan lebih untuk menyikapi hal tersebut. Denar lagi-lagi menyarankan agar masyarakat selalu memiliki rasa kehati-hatian dan curiga pada hal-hal yang terlihat asing dan tidak wajar.
“Selain hati-hati agar tidak tertipu taktik sosial, kita juga jangan login hotspot sembarangan. Apalagi sampai membuka internet banking atau dompet digital lainnya. Yang tak kalah penting, usahakan tidak menyimpan password dalam internet. Menggunakan google safe browsing untuk meminimalisir terjadinya hal-hal seperti ini juga dapat dilakukan sebagai perlindungan,” pungkasnya. (umm/say/yon)