Artikel Sains dan Teknologi

Kartu Nama Digital Kaya Fitur Karya Mahasiswa UMM

Lowokwaru (malangkota.go.id) – Kartu nama adalah salah satu hal penting bagi masyarakat, terutama mereka yang bergelut di bidang bisnis. Sayangnya, kartu nama konvensional cukup ribet dibawa, harus dicetak berulang kali, dan biasanya berakhir dibuang begitu saja.

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menciptakan inovasi yang bernama Tapfirst Digital Smart NFC Card

Berangkat dari itu, tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menciptakan inovasi yang bernama Tapfirst Digital Smart NFC Card. Menariknya, inovasi ini berhasil menembus tahap pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.

Ketua tim, Ghalib Baharuddin menjelaskan, Tapfrist ini memudahkan para customer karena tidak perlu membawa setumpuk kartu nama. Mereka hanya perlu membawa satu kartu. “Saat sudah membeli, customer akan mendapatkan satu kartu yang mendukung fitur NFC. Mereka juga mendapatkan satu landing page yang berisi kartu nama. Tepatnya di web tapfirst.id,” katanya, Selasa (4/7/2023).

Ghalib, begitu ia kerap disapa, mengatakan bahwa kartu nama konvensional memiliki banyak kekurangan. Misalnya saja harus dibawa ke mana-mana dengan jumlah banyak hingga susah untuk mengubah data yang sudah tertulis. Kartu nama konvensional juga menyulitkan ketika ingin memindah data tulisan ke dalam ponsel.

“Memasukkan nomor dari kartu ke ponsel seringkali membuat ribet. Namun hal itu tidak terjadi jika menggunakan produk kami, Tapfirst. Dengan teknologi NFC, kita bisa dengan memudah tap di ponsel kita masing-masing. Kemudian membawa kita pada website yang menampilkan data-data, seperti nomor handphone, perusahaan di mana kita bekerja, email, dan lainnya,” kata mahasiswa asal Yogyakarta itu.

Ketika customer ingin mengubah data atau desain, mereka bisa dengan mudah menkustomisasinya di website tapfirst.id. Ghalib mengatakan mengubah data yang ada di produknya semudah mengganti foto profil atau status di media sosial.

Adapun inovasi tersebut sukses menembus P2MW kategori Bertumbuh, yakni kategori berisikan bisnis-bisnis mahasiswa yang sudah berjalan. Menariknya, Tapfirst sudah Ghalib dan tim kembangkan sejak lama. Namun kurang begitu maksimal karena belum ada modal yang signifikan. Berkat suntikan program ini, ia dan tim kini tengah sibuk mengembangkan dan menambah fitur-fitur baru. Sampai saat ini, sudah ada lebih dari 50-an customer yang bergabung.

“Harga satu akun dan satu kartu berada di kisaran Rp89.000,-. Namun kami sering mengadakan diskon dan promo sehingga kadang bisa jadi Rp79.000,- atau bahkan Rp75.000,-,” katanya menambahkan.

Mahasiswa manajemen UMM itu tidak sendiri dalam mengembangkan Tapfirst. Ia ditemani dua anggota lainnya, yakni Muhammad Farrel Yusuf Reyhan dari prodi Manajemen dan Miftahul Andiko Putra dari prodi Teknik Informatika. Mereka berharap, produk tersebut membantu masyarakat, entrepreneur dan pebisnis dalma mengembangkan jaringan. Utamanya yang memerlukan kartu nama. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content