Kedungkandang (malangkota.go.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) kembali melakukan kegiatan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, Senin (26/2/2024). Vaksinasi ini terus digencarkan untuk mempertahankan status Kota Malang agar tetap bebas PMK serta mendukung program pemerintah pusat yakni Indonesia Bebas PMK pada tahun 2035. Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM berkesempatan secara langsung memberikan vaksinasi pada seekor sapi milik Purnomo warga RW I Kelurahan Tlogowaru Kecamatan Kedungkandang.
“Ini tadi sudah kita lakukan vaksinasi, dan di triwulan pertama ini kita sudah menyelesaikan 700-an sapi mulai Januari lalu. Sejauh ini, di Kota Malang tidak ada temuan kasus PMK. Ini memang langkah antisipasi agar tidak ada penyebaran. Pemberian vaksinasi ini gratis dari Dispangtan,” terang Wahyu.
Pj. Wali Kota Malang pun mengimbau kepada para peternak untuk terus memantau kesehatan hewan ternaknya. “Bisa konsultasi apabila terjadi gejala PMK pada ternak. Tetap berikan vitamin, suntikan rutin tetap dilakukan agar tidak terjadi penyebaran PMK. Makanan ternaknya juga harus dijaga,” pesannya.
Sementara itu Kepala Dispangtan Kota Malang Slamet Husnan Hariadi, SP menyampaikan di Kota Malang hingga saat ini nihil kasus PMK. Pada tahun 2022 ditemukan kasus dan tiga ekor ternak mati. Namun demikian pemerintah memberikan ganti rugi sebesar sepuluh juta rupiah per ekor. “Oleh karena itu, peternak diimbau untuk memberi vaksinasi, bisa hubungi Dispangtan Bidang Peternakan, gratis. Kalau untuk mengantisipasi dari luar maka setiap lalu lintas hewan harus juga disertai dengan surat keterangan sehat,” jelas Slamet.
Layanan vaksinasi PMK pada hewan ternak ini pun mendapatkan sambutan baik dan apresiasi dari pemilik peternakan sapi Purnomo. Ia menyampaikan terima kasih atas layanan vaksinasi yang diberikan. Selain itu, Dispangtan juga memberikan vitamin ternak. “Ada tujuh ekor, sama anaknya satu. Sapi yang produksi susu tiga ekor. Matur nuwun, semoga sapi-sapi sehat sehingga produksi susu juga naik,” ucapnya.
Purnomo menuturkan bahwa dalam sehari, dari tiga sapi perah yang dimilikinya mampu menghasilkan 25 liter susu yang dijual sekitar Rp10.000,00 hingga Rp12.000,00.
Untuk diketahui, Dispangtan menargetkan pada tribulan pertama tahun 2024 ini target vaksinasi ternak (sapi, kerbau, kambing dan domba) di Kota Malang adalah 800 dosis dengan rincian pada Januari 300 dosis, Februari 200 dosis, dan Maret 300 dosis. Capaian vaksinasi sampai tanggal 14 Februari 2024 lalu adalah 704 ekor ternak dengan rincian 325 ekor sapi, 30 ekor kerbau, 220 ekor kambing, dan 129 ekor domba.
Dari data yang ada tercatat populasi ternak di Kota Malang adalah 1.463 ekor sapi potong, 309 ekor sapi perah, 97 ekor kerbau, 1.559 ekor kambing, 332 ekor domba, 179.300 ekor ayam layer, 885.000 ekor ayam ras pedaging. Dari populasi tersebut, potensi hasil peternakan di Kota Malang adalah daging 22.209 ton/tahun, telur 2.217 ton/tahun, dan susu 421 ton/tahun. (ari/yon)