Klojen (malangkota.go.id) – Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Iwan Kurniawan, ST, MM kembali mengingatkan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang untuk terus menjaga stabilitas inflasi di Kota Malang, terutama jelang hari-hari besar yang akan terjadi di sisa tahun 2024. Hal ini disampaikannya saat High Level Meeting TPID Kota Malang usai mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) TPID dari ruang Ngalam Command Center (NCC) Balai Kota Malang, Senin (26/8/2024).
Iwan menyebutkan, angka inflasi di Kota Malang saat ini terbilang cukup baik di angka 1,83%. Meski begitu, Iwan mengingatkan bahwa di Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan juga Pesta Demokrasi mendatang memiliki potensi mempengaruhi stabilitas inflasi. Maka dari itu menurutnya sangat penting bagi TPID Kota Malang untuk memiliki strategi yang bisa menjadi pedoman dalam menghadapi gejolak inflasi yang mungkin akan terjadi.
“Saya yakin TPID Kota Malang memiliki strategi dalam menjaga ini yang menjadi pedoman bagi kita untuk bergerak, termasuk bagaimana kita menjaga suplai maupun harga bahan pokok,” tuturnya.
Menurutnya, strategi ini sangat penting, ditambah dengan adanya data konkret yang diberikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang setiap bulannya. Hal ini yang nantinya akan menjadi pedoman bagi TPID Kota Malang dalam menjaga stabilitas inflasi di Kota Malang sesuai dengan situasi dan kondisi yang riil di masyarakat. Maka dari itu, Iwan menekankan pentingnya koordinasi yang baik dari seluruh stakeholder TPID Kota Malang dalam menentukan strategi pengendalian inflasi berdasarkan data yang riil.
“Dengan koordinasi kita yang baik, harapannya kita bisa punya catatan intervensi apa yang perlu dilakukan, sehingga jika ada sesuatu yang terjadi seperti misalnya ketimpangan harga, kita tahu apa yang harus kita lakukan pada saat itu juga,” tambahnya.
Selain itu, disebutkannya hal penting yang seharusnya menjadi atensi bagi TPID Kota Malang adalah untuk mengubah fokus dari bagaimana menurunkan inflasi menjadi bagaimana inflasi di Kota Malang bisa dikendalikan sesuai dengan angka ideal yang disampaikan melalui arahan Presiden dan Menteri Dalam Negeri. Menurutnya seringkali Pemerintah Daerah (Pemda) berfokus pada bagaimana angka inflasi bisa turun, namun acap kali lupa bahwa jika angka inflasi terlalu rendah juga pertanda adanya gejolak ekonomi yang terjadi.
“Bukan hanya fokus untuk menurunkan inflasi, tapi bagaimana untuk mengendalikan sesuai arahan ideal Presiden dan Mendagri. Jangan sampai mindset kita untuk selalu menurunkan. Angka inflasi rendah juga bisa jadi pertanda adanya gejolak daya beli masyarakat yang turun,” pungkasnya. (iu/yon)